Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenkeu Satu

24-10-2024 | 08:44 WIB

Oleh Dahlan Iskan

PAK PRABOWO benar ketika merencanakan membelah Kementerian Keuangan menjadi dua. Yang mengurus pendapatan negara dipisah dari yang membelanjakannya. Bahkan lebih revolusioner: Ditjen Anggaran dilebur ke dalam Bappenas.

Akbar Yanuar

23-10-2024 | 08:24 WIB

Oleh Dahlan Iskan

PAK HARTO itu hebat luar biasa. Di 10 tahun pertama. Lalu dianggap baik-biasa di 10 tahun kedua. Menjadi kurang baik di 10 tahun ketiga.

Sampai Kapan

22-10-2024 | 09:04 WIB

Oleh Dahlan Iskan

PENGUSAHA besar dan kecil kali ini bisa bersatu: sama-sama mempertanyakan pertanyaan yang sama.

Pertama: apakah kabinet baru ini bisa diharap untuk lebih baik.

Detik Terakhir

21-10-2024 | 09:04 WIB

Oleh Dahlan Iskan

PRESIDEN baru. Gaya baru. Pulang dari pelantikan sebagai Presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto tidak naik Mercy Limousine RI-1 bikinan Jerman.

Gelap Cahaya

18-10-2024 | 09:04 WIB

Oleh Dahlan Iskan

BERENAM kami ke masjid itu. masjid di pusat kota Fuzhou, ibu kota provinsi Fujian.

Masjid besar. Kosong. Gelap. Padahal sudah waktunya salat magrib --salat 'tiga unit gerakan' di waktu matahari terbenam.

Utang Pemerintah dan Memitigasinya

17-10-2024 | 14:04 WIB

Oleh: Said Abdullah)*

UTANG pemerintah selama ini menjadi polemik politik-ekonomi yang sensitif. Ramai menjadi diskursus bahwa utang pemerintah sudah pada tahap tanda bahaya. Benarkah demikian?

Tulisan ini saya maksudkan untuk memberi kontribusi pemikiran tentang kebijakan utang pemerintah dan mencoba menempatkan diri seobjektif mungkin. Tentu saja dari kacamata saya selama ini sebagai praktisi politik di Badan Anggaran DPR.

Alwi Novi

17-10-2024 | 09:04 WIB

Oleh Dahlan Iskan

- APA ini?

+ Ini api.

Itulah permulaan pelajaran bahasa untuk mahasiswa jurusan bahasa Indonesia di Tiongkok.

Dengan dialog empat kata itu mereka pun mengenal ada dua jenis huruf: huruf hidup dan huruf mati.

Nobar Bandung

16-10-2024 | 08:44 WIB

Oleh Dahlan Iskan

SAYANG. Kota Qingda jauh sekali dari tempat saya sekarang: Nanchang.

Keinginan perusuh Disway agar saya nonton timnas sepak bola bertanding di sana sulit dipenuhi. Saya harus terbang dulu ke Shanghai satu jam. Lalu terbang lagi ke Qingdao: dua jam.