Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Membaca Makna Serangan Udara Rusia di Wilayah Suriah

21-10-2015 | 10:36 WIB

Oleh : Toni Ervianto*

SERANGAN udara Rusia di wilayah Suriah pekan lalu menargetkan militan setempat. Gempuran tersebut akan berlangsung tiga hingga empat bulan. Namun, Turki dan negara-negara Barat menuding Rusia juga menyerang kelompok oposisi yang selama ini melawan rezim Assad. Erdogan mendorong Presiden Vladimir Putin untuk mempertimbangkan kembali operasi militernya di Suriah.

Saatnya Semua Elemen Bersatu Waspadai Paham Radikal

20-10-2015 | 11:46 WIB

Oleh: Zakiy Zakaria*

RADIKALISME merupakan  paham yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan dan  cenderung dilakukan dengan teror.  Radikalisasi bukan suatu proses yang instan dan sederhana. Proses itu sangat kompleks dari proses pengenalan, identifikasi diri, indoktrinasi, radikalisasi, hingga tindakan teror.

Saat Indonesia Dikambinghitamkan

19-10-2015 | 15:29 WIB

Oleh: Achmad Irfandi*

Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia.

MASIH ingatkah anda dengan lirik dalam lagu nasional karya R. Sunaryo tersebut? Tentunya setiap warga negara Indonesia pernah mendengar potongan lirik tersebut. Lirik di atas mengambarkan kedaulatan Indonesia yang terbingkai dalam satu kesatuan dari Pulau Sabang yang berada di sekitar Aceh hingga Pulau Merauke milik Provinsi Papua.

Peran Generasi Muda dalam Membangun Karakter Bangsa

17-10-2015 | 10:48 WIB

Oleh: Adiansa*

GENERASI muda/pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam perkembangan pembangunan bagi  bangsa dan bernegara. Baik buruknya suatu Negara, dapat  dilihat dari kualitas pemudanya, karena mereka adalah generasi penerus yang harus mempunyai karakter kuat untuk membangun negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agent perubahan  sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

Pil Bagi Pemulihan Ekonomi Nasional

16-10-2015 | 13:14 WIB

Oleh: Bahrul SE*

MELEMAHNYA nilai tukar mata uang rupiah  hampir mencapai Rp 15.000 per Dollar AS, yang diiringi dengan melemahnya kondisi perekonomian Indonesia, sejak Presiden Jokowi memerintah, membuat sejumlah kalangan pesimis, Jokowi mampu membuat rakyat sejahtera seperti janji pada masa kampanye pilpres yang lalu. Namun demikian pemerintah bukannya tidak bekerja, pelemahan rupiah yang berimbas kepada pelemahan ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor global.

Joko Widodo dan Media Darling

15-10-2015 | 11:21 WIB

Oleh: Amril Jambak*

TIDAK mudah bagi tokoh publik menjadi media darling. Ada beberapa prasyarat yang harus dimiliki agar orang tersebut layak dicintai oleh media. Salah satunya yang bisa menembus prasyarat tersebut adalah Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi.

Apresiasi Atas Sikap Presiden Jokowi Terhadap PKI

14-10-2015 | 11:45 WIB

Oleh: Rika Prasatya*

MEDIA sosial saat ini menjadi media informasi penting dan banyak hal yang dapat dijadikan bahan awal pemberitaan. Isu yang saat ini sedang marak beredar di media sosial adalah wacana atau rencana Pemerintah/Presiden Joko Widodo meminta maaf terhadap keluarga korban Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ayo, Bantu Pemerintah Keluar dari Krisis Ekonomi

13-10-2015 | 10:12 WIB

Oleh: Bahrul Muhit*

PELEMAHAN nilai tukar rupiah per 10 September 2015  mencapai Rp 14.322 per USD, bukan “kiamat” bagi negara Indonesia. Pelemahan ini bukan serta merta gagalnya pemerintah dalam menjalankan kebijakan perekonomian, pelemahan ini antara lain merupakan dampak tekanan ekonomi Global yang menyebabkan nilai rupiah semakin melemah terhadap dollar AS. Melemahnya rupiah, semua elemen harus dapat membantu pemerintah untuk dapat keluar dari tekanan, jangan malah diperberat dengan pendapat-pendapat minus dan juga aksi unjuk rasa karena dikhawatirkan bukan menjadi solusi malah menjadi susah  pemerintah menjaga kestabilan perekonomian.