Hukum & Kriminal

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau mengimbau kepada masyarakat agar tetap selalu berhati-hati dan tingkatkan kewaspadaan untuk menghindari terjadinya aksi kriminalitas yang belakangan meningkat pada jelang Lebaran ini.

BATAMTODAY.COM, Batam - Mohanadas Renganathan, warga negara Malaysia yang menjadi terdakwa kasus penyeludupan 11.877 butir pil ekstasi yang ditangkap di Pelabuhan Internasional, Batam Centre oleh Bea Cukai, divonis 7 tahun 6 bulan, oleh Pengadilan Negeri (PN) Batam, Kamis (17/7/2014).

BATAMTODAY.COM, Batam - Polsek Lubukbaja bersama tim Inafis Polresta Barelang menggelar rekonstruksi atau reka ulang kejadian pembunuhan yang dilakukan Asen (35) dan Panca (DPO) terhadap Apriliani Dewi, siswa SMK Permata Harapan yang ditemukan tewas mengapung dalam kondisi bugil di Jembatan Lima Barelang, 9 Mei lalu.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kalangan praktisi hukum menyambut baik implementasi UU nomor 11 tahun 2012 tentang Sistim Peradilan Anak yang mulai diberlakukan pada akhir Juli 2014 ini. Namun penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) harus dilakukan secara khusus.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tunik Apriliani (40), terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam karena jatuh dari motor setelah dijambret dua orang yang mengendarai sepeda motor diduga anggota geng motor, Kamis (17/7/2014) pagi. Kejadian terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di bundaran Simpang Regata Batam Center.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota Batam melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA) atas putusan Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang mengurangi nilai premi asuransi PNS dan honor dari Rp80 miliar menjadi Rp70 miliar.

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Bengkong Aljabar dihebohkan aksi perampokan di kantor PT Axelindo Shipping, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran kapal, Komplek Ruko Blok E Nomor 5, Bengkong Aljabar, Kamis (17/7/2014) pagi, sekitar pukul 10.15 WIB.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pengadilan Negeri Tanjungpinang melakukan eksekusi sita jaminan terhadap harta benda milik pengusaha bauksit bernama Bun Ami. Eksekusi ini dilakukan setelah Bun Ami tak mampu membayar hutang kepada Marjuki dan kemudian digugat ke pengadilan.