Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meneropong Respon Dunia Pasca Hukuman Mati

05-05-2015 | 08:22 WIB

Oleh: Herni Susanti*

PERGANTIAN pemerintah kerap membawa angin baru dan segar dalam hubungan antar negara. Pemerintahan baru akan meninggalkan cara-cara pemerintahan sebelumnya dalam mengelola hubungan dengan Indonesia. Mereka tidak memiliki beban sebagaimana pemerintahan sekarang yang secara reguler mengancam pemerintah Indonesia terkait pelaksanaan eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkoba di Indonesia oleh warga negara asing.

Bijak Menyimak Investasi MMM

04-05-2015 | 08:14 WIB

Oleh: Andreawaty

IKLAN Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) atau dikenal dengan Manusia Membantu Manusia kembali bangkit dan bahkan semakin agresif, untuk menarik anggota baru lagi mereka  beriklan di media massa cetak maupun elektronik.  Mulai dari surat kabar, televisi hingga sejumlah situs internet yang memiliki pengujung cukup ramai. MMM juga gencar mengajak masyarakat bergabung dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp.

Membangun Paradigma Baru May Day

02-05-2015 | 14:08 WIB

Oleh: Amril Jambak*

MAY DAY atau hari buruh yang jatuh pada 1 Mei, biasanya diwarnai dengan aksi turun ke jalan secara besar-besaran. Ribuah buruh kerap melakukan aksi untuk memproklamirkan minimnya kesejahteraan bagi buruh. Mereka juga menuntut agar pemerintah serta pengusaha mampu memenuhi kebutuhan mereka.

Jurus Menghadang Radikalisme di Indonesia

01-05-2015 | 12:56 WIB

Oleh: Syarif Anwar Mahendra*

SECARA umum Islam terbagi atas tiga golongan,yaitu Islam Fundamental (tradisional), Islam Moderat dan Islam Radikal. Dari tiga golongan tersebut, Islam Radikal merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius. Upaya ini perlu dilakukan mengingat dalam melakukan aksinya, Islam radikal cenderung menggunakan cara-cara kekerasan, bahkan tidak jarang justru keluar dari ajaran agama Islam yang sesungguhnya. Seperti pembunuhan, aksi bunuh diri, perampokan dan lain sebagainya.

Memperkokoh Posisi RI di Kancah Global

30-04-2015 | 13:45 WIB

Oleh: Iswara Ananda Lestari*

SEJAK Bung Hatta, selaku Wakil Presiden merangkap Perdana Menteri RI mengeluarkan kebijakan politik luar negeri yang Bebas dan Aktif pada 1948, maka sejak saat itu Indonesia punya haluan yang jelas dan tegas dalam ikut mewarnai perkembangan dunia internasional dan bebas dari kendali dan arahan negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat, dan Uni Soviet bersama Cina, dimana kedua kutub tersebut terlibat dalam Perang Dingin ketika itu.

Bersaudara karena Papua

29-04-2015 | 12:57 WIB

Oleh: G. Ariawan Dharmawan*

NEGARA Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kerangka utama yang mendasari pembentukan bangsa dan negara Republik Indonesia. Negara kesatuan tersebut terbentuk dari keberagaman budaya dan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Maka sudah selayaknya setiap unsur masyarakat Indonesaia berkumpul dan bersatu demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang telah menyatukan diri dalam bingkai NKRI.

Strategi Mencegah Radikalisme ISIS

28-04-2015 | 08:46 WIB

Oleh: Moh. Yoga Syaifuloh Bani

MERESPON tingginya angka ancaman ISIS di tanah air, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara untuk melindungi dan menghindari warganya bergabung dengan paham radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebagaimana kita ketahui bahwa ISIS merupakan jaringan terorisme Internasional yang terorganisir dengan sangat baik. Dengan mengatasnamakan kaum muslim, ISIS justru melakukan tindak kekerasan seperti pembunuhan, perampokan dengan cara-cara yang tidak manusiawi, dimana cara-cara yang mereka lakukan itu justru sangat jauh dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Paradigma Baru Peringatan May Day

27-04-2015 | 10:30 WIB

Oleh: Sapto Ibrahim*

PERINGATAN 1 Mei sebagai hari buruh nasional sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1920. Waktu itu, Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu kecil bersama ibunya pernah menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Uni Sovyet. Namun, sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak pernah lagi diperingati di Indonesia.  Sehingga, 1 Mei menjadi hari seperti biasanya, bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi.