Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pakar Temukan Hubungan Antara Penyakit Mental dan Kematian Prematur Penderita Epilepsi

23-07-2013 | 08:44 WIB

LONDON - Penelitian terbaru yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet memaparkan, orang dengan epilepsi 11 kali berisiko untuk meninggal secara prematur daripada orang normal. Dan risiko tampaknya jauh lebih tinggi untuk individu normal dengan penyakit kejiwaan , terutama depresi dan alkohol serta gangguan penggunaan narkoba.

Sel Punca dapat Atasi Kebutaan

22-07-2013 | 17:24 WIB

LONDON - Prospek untuk menyembuhkan kebutaan dengan sel punca mengalami lompatan yang signifikan, menurut para ilmuwan di Inggris.

Minum Air Meningkatkan Waktu Reaksi Otak

19-07-2013 | 21:59 WIB

LONDON - Tak banyak yang menyangkal jika meminum air secara teratur sangat baik untuk tubuh. Namun, belum banyak yang tahu jika meminum air saat haus akan meningkatkan kinerja otak.

Dubai Hadiahkan Emas Bagi Warga yang Berhasil Kurus

19-07-2013 | 19:47 WIB

DUBAI - Memiliki tubuh yang ramping menjadi idaman hampir setiap wanita. Dan, menjadi ramping bukan hanya berguna dari segi kesehatan dengan gaya hidup sehatnya, tapi juga bermanfaat secara ekonomis.

Peneliti Temukan Cara Mengubah Sel Darah Menjadi Obat Penyakit Autoimun

18-07-2013 | 22:46 WIB

INDIANA - Sel dari darah seseorang dapat dikonversi menjadi pengobatan untuk penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn. Demikian penemuan peneliti dari Universitas Purdue.

'Rahasia Kanker Paru-paru' akan Diungkap

18-07-2013 | 11:54 WIB

LONDON - Para peneliti di seluruh Inggris akan memetakan gen tumor dari ratusan pasien untuk memahami lebih dalam mengenai penyakit tersebut.

Obesitas Bisa Picu Osteoporosis

17-07-2013 | 11:13 WIB

BOSTON - Obesitas disebut dapat memicu risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang, seperti diungkapkan dalam sebuah penelitian.

Inilah Metode Baru Deteksi Sindroma Down

16-07-2013 | 22:23 WIB

BERLIN - Penyebab penyakit atau gangguan perkembangan pada janin beragam. Antara lain karena kelainan genetik pada kromosom 21 yang lebih dikenal sebagai sindroma Down.