Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berkemahlah, Jam Internal di Tubuh Anda akan Diatur Ulang
Oleh : Redaksi
Senin | 05-08-2013 | 09:36 WIB
camping_4.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

COLORADO - Berkemah ternyata memiliki banyak manfaat, bukan hanya sekedar refreshing atau menikmati pemandangan alam. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Current Biology, berkemah juga dapat mensinkronkan jam internal di tubuh dengan waktu, yang memungkinkan kita untuk menormalkan kadar melatonin.

Medical News Today melansir, studi ini berasal dari para peneliti di Universitas Colorado-Boulder, yang terkenal dengan situs berkemah yang indah. Mengambil keuntungan dari kondisi lokal di Colorado, tim dari Sleep dan Laboratorium Kronobiologi memantau delapan peserta (enam pria, dua wanita berusia rata-rata 30 tahun) selama seminggu layaknya melakukan aktivitas normal sehari-hari.

Para peneliti kemudian memonitor pria dan wanita pada minggu kedua saat berkemah di Colorado Eagles Nest Wilderness, tanpa penerangan bahkan perangkat elektronik.

Selama peneliti mengumpulkan metrik yang akurat, mereka mengenakan peserta dengan monitor pergelangan tangan, yang mencatat intensitas cahaya yang terpapar ke kulit mereka, waktu cahaya, dan kegiatan peserta, termasuk tidur.

Pada akhir minggu kedua, peneliti mencatat jam sirkadian peserta di laboratorium dengan mengukur melatonin, hormon yang memberi sinyal awal jam malam biologis pada tubuh.

Para peneliti menunjukkan bahwa liburan dengan berkemah selama seminggu bisa membantu mengatur ulang jam internal Anda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata, jam malam biologis peserta dimulai sekitar 2 jam kemudian saat terkena pencahayaan listrik dalam kehidupan normal mereka, dibandingkan dengan ketika mereka berkemah dan hanya terkena sinar matahari dan api unggun.

Selain itu, para peserta bangun sebelum jam malam biologis mereka telah berakhir selama kehidupan normal mereka. Rupanya, para peneliti mengatakan, semua pola tidur peserta disinkronkan dengan matahari terbit dan terbenam.

Efek cahaya listrik pada jam internal
Penulis penelitian mencatat, meskipun lampu listrik adalah salah satu penemuan manusia yang paling penting, hal itu mempengaruhi tidur dan ritme harian. Ritme perilaku dan fisiologis ini berkembang dalam siklus terang-gelap yang alami, namun pencahayaan listrik telah mengganggu ritme tersebut.

Profesor Kenneth Wright, pemimpin studi dari CU-Boulder, mengatakan, "Ketika orang-orang yang hidup di dunia modern - tinggal di lingkungan konstruksi - kami berkesempatan untuk memiliki banyak perbedaan di antara individu."

"Beberapa orang termasuk jenis 'pagi' (bangun pagi) dan yang lainnya jenis tetap terjaga . Apa yang kami temukan adalah bahwa siklus terang-gelap alami memberikan sinyal kuat bahwa mengurangi perbedaan terhadap apa yang kami lihat di antara orang-orang sungguh dramatis," imbuhnya.

Karena kemampuan kita untuk menekan tombol dan menerangi ruangan dengan cahaya lampu telah berkembang sejak 1930-an, dan karena kita sekarang pergi ke tempat tidur lalu menggunakan tablet dan smartphone, otomatis siklus alam kita telah diubah, kata Wright.

"Yang luar biasa," kata Wright, "adalah bagaimana, ketika kita terkena sinar matahari alami, jam (internal) kita menjadi selaras dengan sempurna dalam waktu kurang dari seminggu."

Studi ini menerangkan bahwa berapa banyak efek cahaya alami maupun buatan memberi efek pada ritme biologis kita, dan peneliti menawarkan beberapa saran untuk bagaimana melawan arus irama irama di malam hari.

Caranya adalah dengan menapatkan sinar matahari lebih banyak di pagi dan siang untuk memicu jam internal sebelumnya. Kemudian, redupkan lampu listrik di malam hari dan hindari menonton TV atau menggunakan laptop hingga larut malam untuk membantu jam internal menyelaraskan dengan hari matahari. (*)

Editor: Dodo