Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tolak Pulau Berhala Masuk Jambi

Demonstran Injak dan Bakar Foto Mendagri
Oleh : Charles/Dodo
Jum'at | 04-11-2011 | 13:37 WIB
demo berhala.JPG Honda-Batam

Ilustrasi

TANJUNGPINANG, batamtoday - Aksi penolakan terhadap Permendagri nomor 44 tahun 2011 kembali terjadi di Tanjungpinang. Kali ini puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aksi Anak Negeri menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kepulauan Riau pada Jumat (4/11/2011) sekitar pukul 10.30 WIB.

 

Selain menggelar orasi, demonstran juga menginjak dan membakar foto Gamawan Fauzi, Menteri Dalam Negeri RI yang dianggap sebagai biang kekacauan di daerah.

"Kami minta Permendagri nomor 44 tahun 2011 dicabut karena terbukti telah membuat kondisi di daerah semakin kacau," kata Fahrizal, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.

Fahrizal juga mempertanyakan kelanjutan langkah hukum yang diambil Pemerintah Provinsi Kepri dalam menggugat terbitnya Permendagri tersebut.

Menurutnya, Pemprov Kepri harus menuntut dan melakukan judicial review atas Undang-undang yang menjadi dasar hukum pemekaran wilayah, terutama UU yang mengatur mengenai lahirnya Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.

"Pemprov Kepri harus sigap, jangan lamban seperti ini dalam menangani persoalan Pulau Berhala," kata dia.

Sementara itu, aktivis lainnya yang turut dalam demonstrasi itu, Basrodin Idris mengatakan Berhala seharusnya masuk Kepri seusai dengan bukti yuridis maupun historis.

"Terlebih, warga di Pulau Berhala juga menolak masuk Jambi. Kenapa Gamawan Fauzi memaksakan" kata Idris.

Menurut Idris, jika memang Jambi ngotot Berhala masuk ke wilayah provinsi itu, maka Mendagri maupun elit pemerintahan di jambi harus bisa memberikan bukti kuat dasar hukum apa yang menjadi alasan pulau itu masuh ke Jambi.

Dalam demo yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu,  para demonstran membawa spanduk yang isinya berupa kecaman terhadap Gamawan Fauzi.

Pihak Pemprov Kepri akhirnya menerima perwakilan mahasiswa pemuda itu melalui kepala Kesbangpolinmas, Fauzi Helmi dan mengajak demonstran untuk berdialog di Kantor Gubernur Kepri.