Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala BP Batam Apresiasi Kerja Cepat Tim Gabungan Berhasil Tangkap 32 Buaya Lepas dari Pulau Bulan
Oleh : Redaksi/Alex
Selasa | 21-01-2025 | 14:04 WIB
Rudi-Apresiasi.jpg Honda-Batam
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, memberikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil Tim Terpadu Penangkapan Buaya Pulau Bulan. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, memberikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil Tim Terpadu Penangkapan Buaya Pulau Bulan, yang dipimpin oleh Danlantamal IV bersama Forkopimda Batam.

Hingga saat ini, sebanyak 32 ekor buaya yang sempat lepas dari penangkaran berhasil ditangkap. "Alhamdulillah, operasi gabungan yang melibatkan Tim Terpadu dan masyarakat terus berlangsung. Jumlah buaya yang berhasil diamankan juga terus bertambah," ujar Rudi, Senin (20/1/2025).

Rudi mengungkapkan dari 32 buaya yang ditangkap, 31 di antaranya berukuran besar, sementara satu ekor lainnya berukuran kecil. Semua buaya tersebut telah dievakuasi kembali ke Pulau Bulan, habitat asal mereka.

'Saya mengimbau masyarakat Batam untuk tetap tenang. Tim gabungan akan terus bekerja maksimal hingga seluruh buaya yang lepas tertangkap," tegasnya.

Rudi juga meminta pihak PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), pengelola penangkaran buaya, untuk segera memperbaiki fasilitas yang ada dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden ini.

Menurutnya, insiden lepasnya buaya tidak hanya membahayakan masyarakat, tetapi juga berpotensi mengganggu sektor pariwisata dan investasi di Batam. "Evaluasi ini penting untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi. Kita ingin sektor pariwisata tetap berjalan lancar tanpa gangguan," tutupnya.

Operasi gabungan ini masih terus berlangsung untuk menangkap sisa buaya yang lepas. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan keberadaan buaya kepada pihak berwenang. Keberhasilan penanganan insiden ini menjadi bukti kolaborasi efektif antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat setempat.

Editor: Gokli