Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kesaksian Kasat Narkoba Polresta Cirebon

Pelaku Bom Bunuh Diri Maju ke Saf Dua Dekati Kapolres
Oleh : Tunggul Naibaho
Jum'at | 15-04-2011 | 21:42 WIB
kapolres.jpg Honda-Batam

Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco menjadi salah seorang korban ledakan bom di Mesjid Adz-Dzikro di Kompleks Mapolresta Cirebon, Jumat 15 April 2011. (Foto: Ist).

Cirebon, batamtoday - Kasat Narkoba Polresta Cirebon, AKP Tri Silayanto, masuk ke Mesjid Adz-Dzikro di kompleks Mapolresta, untuk menunaikan sholat Jumat, Jumat 15 April 2011.

Tri masuk mesjid sekitar pukul 12.10 WIB, dan dia masuk dalam saf tiga, satu saf dengan seseorang yang berada pada sebelah Selatan Mesjid. Lelaki itu memakai jas gelap, berpeci, dan wajahnya tampak lembut, usianya berkisar 25-30 tahun.  

Kapolresta Cirebon, AKBP Herukoco, berada pada saf paling depan.

Saat Khotbah Jumat disampaikan Khotib, lelaki itu kata Tri tidak menghadap ke mimbar, dan malah bersandar di dinding Mesjid memperhatikan para jemaah lainya. Sementara jemaah lain tekun menyimak isi khotbah khotib.

Tri sebenarnya melihat keanehan pada lelaki itu, namun tentu dia tidak sampai berpikir bahwa lelaki itu adalah seseorang yang akan meledakan bom di dalam Mesjid, dan terlebih saat dilangsungkanya sholat Jumat.

Selesai khotbah, kemudian muadzin mengemundangkan Iqamat tanda akan dimulainya sholat jumat dua raka'at. Para jemaah pun berdiri dan membereskan saf masing-masing.

Tri melihat lelaki itu maju satu saf, ke saf kedua, dan tepat berada di belakang Kapolresta Cirebon, Herukoco. Ketika maju ke depan, Tri sempat memperhatikan kalau lelaki itu seperti memegangi sesuatu di balik jasnya.

Begitu Qamat selesai dikumandangkan, tiba-tiba saja terdengar suara ledakan sangat keras, dan semua menjadi serba gelap, demikian ujar Tri. Suara ledakan sangat keras, sehingga membuat telinganya serasa mau pecah.

Sesaat dia mengaku kehilangan daya identifikasi, namun segera dia sadar, apalagi di depan dia melihat Komandanya, Kapolres Herukoco terluka, begitu juga dengan orang-orang di sekelilingnya. Dia pun mengaku tersadar bahwa baru saja ada bom yang meledak.

"Lelaki itu bergeser ke depan rupanya dia mengincar Kapolres," kata Tri kepada wartawan di ruang kerjanya di Mapolresta Cirebon, Jumat 15 April 2011 petang.