Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Deklarasi Papua Damai Warga Lanny Jaya Patut Diapresiasi

04-04-2022 | 08:36 WIB

Oleh Rebecca Marian

BEBERAPA hari yang lalu, Warga Lanny Jaya Papua serempak mendeklarasikan Papua Damai. Kegiatan ini mendapat apresiasi luas sebagai bentuk penolakan bersama terhadap paham separatis yang selama ini menjadi sumber konflik di Bumi Cenderawasih.

Kedamaian adalah hal yang diidam-idamkan di berbagai tempat, termasuk di Papua. Namun sayangnya ada saja gangguan mulai dari organisasi papua merdeka dan kelompok separatis dan teroris. Masyarakat takut akan teror mereka karena sudah sering menimbulkan korban jiwa.

Mengecam Aksi Sadis KST Papua Lukai Personel TNI Polri

02-04-2022 | 09:20 WIB

Oleh Alfred Jigibalom

KELOMPOK Separatis dan Teroris (KST) Papua kembali melakukan aksi sadis kepada aparat keamanan pada 26 Maret 2022. Masyarakat mengecam keras kekejaman tersebut karena telah diluar batas kemanusiaan.

Kedamaian dan ketentraman Papua kembali terusik pasca penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) pada aparat keamanan. Akibat penyerangan yang dilakukan gerombolan tersebut, 10 prajurit TNI dari Yonif Marinir 3 terluka tembak, 2 diantaranya yakni Letnan M Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson dinyatakan gugur.

Dukung Pengawasan Ketat Distribusi Minyak Goreng!

01-04-2022 | 09:04 WIB

Oleh Deny Adriana

MINYAK goreng (migor) telah menjadi pembahasan yang berlarut, mahalnya harga minyak goreng telah membuat masyarakat resah. Masyarakat pun mendukung Pemerintah untuk mengawasi distribusi minyak goreng secara ketat.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan mengingatkan, kebijakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang baru diterbitkan membutuhkan waktu agar bisa mengurai kekisruhan distribusi minyak goreng.

Harus 400 T

01-04-2022 | 08:36 WIB

PARA gubernur dan bupati/wali kota sekarang lagi kampanye intensif: harus membeli barang dalam negeri. Di daerah masing-masing. Itu setelah Presiden Jokowi marah-marah di Bali. Di depan mereka. Pekan lalu.

Murkanya Presiden Jokowi, Anda sudah tahu: akibat masih begitu banyak instansi pemerintah yang membeli barang impor, meski barang yang sama sudah bisa dibuat di dalam negeri.

Mewaspadai Penyebaran Radikalisme di Kalangan Pelajar

01-04-2022 | 10:24 WIB

Oleh Muhammad Iqbal

RADIKALISME masih menjadi ancaman bersama karena paham tersebut bisa menyasar semua orang, tidak terkecuali kalangan pelajar. Masyarakat diharapkan selalu waspada dan bersama-sama menangkal paham terlarang tersebut demi melindungi generasi muda yang merupakan penerus bangsa.

Radikalisme adalah PR besar pemerintah yang masih harus digarap agar tidak merusak masa depan Indonesia. Untuk memberantas radikalisme maka diperlukan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat. Penyebabnya karena radikalisme sudah masuk hampir ke semua lini, termasuk ke kalangan pelajar.

Meneropong Operasi Penangkapan Aktivis Papua Merdeka

30-03-2022 | 09:37 WIB

Oleh Alfred Jigibalom

MASYARAKAT mendukung operasi penangkapan aktivis Papua merdeka yang selama ini meresahkan masyarakat dan kerap bertindak kriminal. Penangkapan tersebut diharapkan dapat memberikan efek jera sekaligus meredam aksi kekerasan di Papua yang selama ini dipicu Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua.

Saat masa orde baru, Organisasi Papua Merdeka (OPM) sangat gencar untuk membelot karena merasa mereka bukan bagian dari Indonesia dan Pepera (penentuan pendapat rakyat).

Dokter Sumpah

30-03-2022 | 09:20 WIB

Oleh Dahlan Iskan

SIAPA yang mengeluarkan izin praktik seorang dokter? Ternyata mudah sekali: instansi pemerintah di kabupaten/kota. Yakni, dinas kesehatan setempat.

Hanya, syaratnya harus ada rekomendasi dari pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat. Untuk mendapat rekomendasi itu, dokter harus menjadi anggota IDI.

Mewaspadai Radikalisme Melalui Medsos

29-03-2022 | 11:32 WIB

Oleh Savira Ayu

RADIKALISME merupakan paham berbahaya yang mampu mempengaruhi masyarakat, termasuk melalui media sosial. Setiap pihak diharapkan dapat bersinergi membendung penyebaran radikalisme melalui internet, karena dianggap lebih cepat menyebar.

Indonesia adalah negara yang masuk ke dalam 5 besar dunia, yang paling banyak menggunakan internet. Di negeri ini, jaringan internet tidak hanya dibuat streaming lagu atau menonton film, tetapi juga untuk berbisnis. Akan tetapi mudahnya akses internet di Indonesia dan banyaknya media sosial membuat alarm berbunyi nyaring karena juga dimanfaatkan oleh kelompok radikal.