Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perundingan Tak Kunjung Digelar, Ratusan Buruh Varta Kecewa
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 20-04-2012 | 11:54 WIB

BATAM, batamtoday - Ratusan buruh PT Varta, baik permanen maupun kontrak, merasa kecewa lantaran perundingan dengan manajemen tak kunjung digelar. Padahal, Kamis malam sekitar pukul 22.00 WIB, buruh sudah dijanjikan akan menggelar perundingan pada Jumat (21/4/2012) siang. 

Pada pertemuan Kamis malam, manajemen  PT Varta menjanjikan akan melanjutkan pada Jumat pagi dengan alasan suasana dan juga kondisi para pendemo yang sudah emosi. Kapolresta Barelang, Kombes Pol Karyoto yang turut hadir dalam pertemuan malam itu menjamin tak akan ada satupun barang yang bisa dibawa keluar oleh pihak manajemen sebelum ada perundingan dan kesepakatan. 

"Kami sudah bertemu dengan pihak manajemen, perundingan akan dilanjutkan Jumat pagi. Pak Kapolres juga sudah menjamin tak akan ada barang yang keluar," kata Ramon perwakilan buruh setelah keluar dari lokasi perusahaan, Kamis malam. 

Namun, sampai dengan siang ini perundingan yang dijanjikan tersebut tak kunjung ada. Hal ini jelas membuat ratusan karyawan baik permanen dan kontrak merasa sangat kecewa. 

"Kalu tetap seperti ini, tak akan kami kasih keluar orang manajemen itu tadi malam," ungkap Hernawati, buruh permanen dengan nada kesal. 

Dijelaskan Herna, aksi demo ratusan buruh outsourcing PT Raja Labora Panbil (RLP) empat hari berturut-turut sehingga ratusan buruh permanen tak bisa masuk kerja lantaran pintu masuk diblokade buruh outsourcing tersebut. 

Pada hari Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB, pihak manajemen PT Varta mengeluarkan surat peringatan (warning) kedua bagi semua karyawan permanen dan warning ketiga untuk 12 orang pengurus PUK FSPMI yang dipastikan terancam PHK.

"Kami tak terima dengan surat peringatan tersebut, makanya Kamis malam itu semua buruh permanen langsung demo terhadap manajemen,"paparnya. 

Selain itu, buruh permanen menilai dengan dikeluarkannya surat peringatan tersebut artinya pihak PT Varta tidak mau menyelesaikan masalah bahkan menambah masalah.

"Apa coba artinya kayak gitu, masalah outsourcing saja belum selesai ditambah lagi dengan masalah pengeluaran surat peringatan untuk buruh permanen," kesal Darwin, karyawan lain. 

Semua buruh PT Varta sepakat akan tetap melanjutkan aksi sebelum masalah outsourcing dan masalah tujuan PHK bagi buruh permanen tidak selesai. Bahkan, mereka akan memblokir semua pintu masuk perusahaan dan tak akan mengizinkan hasil produsi dikeluarkan.