Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tuntut Keadilan, Hapuskan Outsourcing

Ratusan Buruh PT RLP Demo di Depan PT Varta
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 16-04-2012 | 10:07 WIB

BATAM, batamtoday - Ratusan buruh outsourcing PT Raja Labora Panbil (RLP) menggelar aksi demo di depan PT Varta untuk menuntut hak-hak mererka selaku pekerja yang mendapat ketidakadilan dari pihak manajemen, Senin (16/4/2012) pagi.

Sekitar 500 karyawan yang disubkonkan ke PT Varta mendapat pemutusan kontrak secara sepihak oleh PT RLP tanpa alasan yang jelas. 

"Kami menuntut keadilan dari pihak PT RLP. Kami juga butuh kejelasan," kata Andriyani, salah seorang buruh. 

Sebelumnya, sebut Andriyani, manajemen PT RLP melakukan pemutusan kontrak secara sepihak terhadap lima orang rekan mereka. Merasa sependeritaan, ratusan karyawan lainnya lakukan aksi mogok kerja untuk memperjuangkan nasib kelima karyawan yang diputus kontrak. 

"Padahal, di majalah dinding tertulis kontrak kelima orang rekan kami diperpanjang, namun dari pihak PT RLP langsung diputus tanpa alasan," jelasnya. 

Karena ada aksi solidaritas dari ratusan karyawan ini, pihak manajemen PT RLP lansung memutus kontrak semua karyawan yang melakukan aksi mogok kerja. 

"Semua yang ikut lakukan mogok kerja hari ini diputus kontrak secara sepihak oleh PT RLP. Wajar kalau kami marah, tanpa ada alasan mereka langsung memutus kontrak," paparnya. 

Saat ini, aksi demo yang dilakukan ratusan buruh itu menuntut supaya pihak manajemen PT RLP maupun PT Varta segera mengangkat mereka menjadi buruh permanen. Selanjutnya, kalau hal ini tak dapat dipenuhi ratusan buruh ini menuntut supaya sisa kontrak yang ada dibayar secara penuh oleh pihak PT RLP. 

"Kedua tuntutan kami ini harga mati, tak bisa ditawar-tawar," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan buruh PT RLP sub kontraktor PT Varta di Kawasan Industri Batamindo, Mukakuning menggelar aksi mogok kerja. Aksi ratusan buruh ini sebagai bentuk solidaritas terhadap puluhan buruh lain yang mengalami pemutusan kontrak sepihak, Sabtu (14/4/2012) siang.

Sekitar 500-an buruh subkon tersebut melakukan aksi mogok kerja karena merasa sependeritaan dengan puluhan rekan mereka yang mengalami pemutusan kontrak dari PT RLP tanpa alasan yang jelas.

Seorang buruh yang melakukan aksi mogok, Nanang Ari Wibowo, mengatakan, aksi mogok kerja ini sudah berlangsung sejak Kamis kemarin. Mereka tak terima ada pemutusan kontrak sepihak oleh PT RLP tanpa alasan yang jelas.

"Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan-rekan kami yang mengalami pemutusan kontrak secara sepihak tanpa alasan yang jelas," tegas Nanang, Sabtu (14/4/2012) pekan lalu.