Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harta Senilai Ratusan Juta Rupiah Digondol

Perampok Satroni Vihara, 6 Penjaga Disekap
Oleh : Ali/Dodo
Jum'at | 13-04-2012 | 15:33 WIB
ilustrasi_perampokan....jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Perampokan kembali terjadi di Batam, kali ini beraksi di Vihara Purnama Mahaya Kavling Nongsa Jl Damai Blok A no 28, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa pada Kamis (12/2/12), sekitar pukul 3.30 WIB dini hari. 

"Mereka lebih dari satu orang, empat orang masuk kedalam dan kemungkinan ada juga yang berjaga di luar," ujar Fitriani, salah satu penjaga vihara kepada wartawan, Jumat (13/4/12) di lokasi. 

Fitri menuturkan, ketika itu posisi dirinya bersama lima rakannya sedang tertidur di ruang mess masing-masing di lingkungan vihara. Tiba-tiba empat orang pria masuk ke ruangan istirahat dengan leluasa lantaran pintu pagar yang jarang terkunci. 

"Pagarnya tidak terkunci, karena masih ada kawan kami yang bekerja di luar. Mereka menggunakan penutup kepala, juga membawa senjata tajam seperti golok atau parang, dan satu orang membawa sangur, tapi tidak pakai baju, rata-rata mereka pakai celana pendek," ujarnya menerangkan. 

Sebelum disekap, kata Fitri, terlebih dahulu pelaku mengincar Hardi (25) yang sedang tertidur pulas. Hardi langsung diinjak, dijambak dengan menodongkan golok ke leher.  Tanpa banyak bicara, kalangan rampok ini kembali memukul Hardi kemudian mengikat tangan dan kaki, serta mulut dibekap menggunakan lakban dan mata ditutup dengan kain. 

Setelah itu, kata Fitri lagi, Hardi digiring diminta menunjukkan lokasi penghuni vihara lainnya. Di ruang mess tepatnya sebelah kantor, dirinya bersama Wiwik (27) sedang tertidur. Tanpa basa-basi kalangan rampok inii langsung menarik mereka dan menodongkan pisau ke leher mereka. Perlakuan yang diterima Hardi juga dirasakan kedua wanita ini. 

Setelah ketiganya disandra dengan tubuh terikat, saat itu dua orang perampok naik ke lantai dua dan menemukan Hardi dan Jumadi yang juga sedang tertidur. Keduanya juga mendapat perlakuan yang sama. 

Hardi dan Jumadi digiring ke mess dan dikumpulkan di tempat yang sama dengan rekan-rekannya. Setelah mengetahui penghuni ruangan Vihara telah diamanan, dua dari empat pelaku melancarkan aksinya dengan mengobok-obok seisi ruangan.

Barang berharga yang ada di dalam ruangan, seperti dua buah laptop, 9 unit handphone, dua buah kamera digital, isi 4 buah kotak amal, uang tunai Rp2,8 juta, S$ 490, serta  sepeda motor Honda Supra Fit BP 2517 DQ, Yamaha Vega ZR BP 4734 ET, dan kunci mobil Toyota Estima digondol kawanan pencoleng tersebut. 

"Diperkirakan hampir ratusan juta, karena di dalam kotak amal itu ada sumbangan dari warga Singapura saat kami menggelar bakti sosial dengan membagikan sembako," kata Fitri. 

Ditambahkan Fitri, setelah menggasak harta benda, perampok juga meminta menunjukkan posisi ruangan istirahat Ameng (64), warga Singapura yang merupakan Romo Pendeta. Perampok pun melakukan tindakan kekerasan hingga Ameng tidak sadarkan diri. Ketika itulah, perampok mengambil barang berharga milik Ameng, diantaranya 3 unit handphone, dvd player, uang S$ 200 dan Rp400 ribu serta kartu ATM Bank UOB. 

"Mereka berbicara dengan logat Jawa dan Sulawesi, tapi samar-samar kedengarannya," sebut Fitri. 

Suhu atau biksu ketua Vihara Purnama Mahaya, yang mengaku mendapat laporan pada Kamis pagi, sangat menyayangkan kejadian ini. Biksu Ameng merasa trauma dengan kejadian itu dan langsung kembali ke Singapura. 

Kanit Reskrim Polsek Nongsa Iptu Sopandi membenarkan adanya aksi perampok di Vihara Purnama Mahaya. Sopandi juga mengaku sedang mendalami kasus tersebut.