Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banjir Bandang Semakin Parah

Warga Kuantan Ancam Jebol Tembok Penyebab Banjir
Oleh : Charles/Dodo
Sabtu | 05-11-2011 | 11:44 WIB
Banjir_Bandang_MusimanDi_Jalan_Kuwantan_akibat_Penutupan_Saluran_Air_oleh_pemilik_Lahan_Heri_Samin_di_Hilir_jalan.JPG Honda-Batam

Banjir Bandang Musiman Di perumahaan Warga Jalan Kuwantan akibat Penutupan Saluran Air oleh pemilik Lahan Heri Samin

TANJUNGPINANG, batamtoday - Banjir bandang musiman yang melanda permukiman warga di Jalan Kuantan semakin parah. Puluhan warga mengancam akan membongkar pagar tembok milik Heri Samin, salah seorang warga, yang ditengarai menjadi biang terjadinya banjir. 

"Kalau pemilik lahan tidak mau membuka gorong-gorong yang ditutupnya dengan tembok, hari ini kita jebol, jangan gara-gara dia berseteru sesama pengusaha, kita yang kena banjir akibat penutupan saluran air ini, semua perabot rumah kami sudah rusak," ujar salah seorang warga dengan nada meninggi, Jumat (4/11/2011) malam.

Emosi warga semakin memuncak, akibat tidak adanya langkah tegas yang dilakukan Pemerintah Kota Tanjungpinang terkait dengan permasalahaan banjir yang dirasakan warga setiap hujan turun, kendati sejak neam bulan lalu hal tersebut sudah dilaporkan ke RT/RW, lurah, camat bahkan Wali Kota Tanjungpinang.   

"Hari ini kita kumpulkan masyarakat, kalau pemerintah tidak bisa bertindak, kita yang menjebol tembok yang dibangun itu. Kota ini seperti tidak ada lagi pemerintah, setiap hari kami mengalami banjir seperti ini, hanya karena perselisihan dua pengusaha kami yang menjadi korban," kata Sari, salah seroang ibu rumah tangga.

Sementara itu, seorang warga bernama Syamsuddin, terpaksa mengungsi, akibat luapan banjir bandang musiman di Jalan Kuantan gang Putri Ayu yang telah menggenang seisi rumahnya dan perabotannya.

Syamsuddin, yang merupakan pedagang kelontong di jalan tersebut, mengaku mengalami kerugian ratusan juta rupiah, akibat banjir yang disebabkan penutupan gorong-gorong saluran air oleh pemilik lahan, Heri Samin tepat berada di belakang Hotel Rainbow.

Hal yang sama juga dikatakan, Sari selain menderita dan was-was atas banjir, dirinya juga mengaku mengalami kerugian ratusan juta rupiah, atas banjir dan genangan air yang menimpa rumahnya setiap hujan turun.

"Semua peralatan rumah tangga kami sudah hancur, Kulkas, mesin cuci dan peralatan lain, dan kalau ditotal nilai kerugian kami mencapai ratusan juta, sama siapa kami saat ini mau menuntut," ujar Sari.

Pantauan batamtoday, banjir bandang musiman akibat penutupan saluran air oleh Heri Samin di daerah hilir gang Putri Ayu Jalan Kuantan, membuat lima rumah warga banjir dan tergenang air hingga mencapai pinggang orang dewasa.

Sementara sejumlah kendaraan baik dari arah Kuantan dalam dan jalan DI Panjaitan, memilih berbalik arah, karena tidak berani melintasi akses jalan yang tergenang banjir tepat berada di depan Hotel Rainbow tersebut.   

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, banjir bandang musiman setiap hujan turun di gang Putri Ayu Jalan Kuantan ini pertama kali terjadi akibat penutupan gorong-gorong saluran air di hilir jalan, melalui pembangunan tembok yang dilakukan oleh Heri Samin.

Hal ini, dilakukan Heri Samin sebagai pemilik Hotel Melia yang dibantu saudaranya Desmon Goh, sebagai pemilik lahan atas perseteruannya dengan pengusaha Hotel Rainbow Rudi Chua atas tudingan sering membuang limbah ke selokan warga.

Diduga atas kedekatan Desmon Goh dengan Wali Kota Tanjungpinang, Heri Samin sebagai pemilik lahan, merasa keberatan dengan alur pembuangan air warga yang mengalir dari bawah lahan Hotel Rainbow, tembus ke lokasi lahannya. Atas dasar perseteruan tersebut, Heri Samin menuduh Hotel Rainbow sering membuang limbah hotel pada parit tempat pembuangan warga, hingga akhirnya dirinya sebagai pemilik lahan, menutup saluran parit pembuangan air yang berasal dari daerah hulu perumahan warga.