Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapal Dikandaskan di Perairan Tanjung Riau

Syahbandar Bantah KLM Karisa Over Kapasitas
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Sabtu | 29-10-2011 | 17:03 WIB
KLM-Karisa-yang-dikaramkan-.gif Honda-Batam

KLM Karisa yang kecelakaan akhirnya dikaramkan di perairan Tanjung Riau. (Foto: Roni Ginting)

BATAM, batamtoday - Syahbandar Pelabuhan Beton Sekupang, Sularno membantah bahwa kecelakaan Kapal Layar Motor (KLM) Karisa (bukan KM Alisa, seperti di berita sebelumnya, red.) akibat over kapasitas atau kelebihan muatan. Pasalnya Kapal dengan GT 77 tersebut muatannya hanya 120 ton bata silicon, sedangkan muatan maksimalnya seberat 150 ton.

"Tidak ada kelebihan muatan. Kapal tersebut mengangkut 120 ton, sedangkan maksimal kapasitas adalah 150 ton atau 380 kubik," kata Sularno kepada wartawan, Sabtu (29/10/2011).

Sularno juga menjelaskan kalau kapal naas tersebut bertolak dari Pelabuhan Beton Sekupang pukul 20.00 WIB. Setelah berlayar sepanjang setengah mil atau kurang lebih 20 menit, tiba-tiba ada hujan yang disertai angin dan pusaran air yang besar.

"Kejadian di perairan Bouy Hijau sekitar setengah mil dari pelabuhan Sekupang. Nakhoda tidak bisa kendalikan kapal, lalu miring dan terbalik," tuturnya.

Melihat kondisi yang tidak terkendali, nakhoda kapal memerintahkan seluruh ABK untuk berenang. Namun naas salah satu ABK, Jamaluddin meninggal karena kelelahan.

"Jamaluddin meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Hasil visum, tak ada bekas luka di tubuhnya," ucap Sularno.

Ketika ditanya jumlah kerugian yang diderita akibat kecelakaan tersebut, Sularno tidak bisa memastikan. Namun diperkirakan mencapai Rp500 juta lebih karena kapalnya sudah tidak bisa digunakan lagi.

Sementara, KLM Kalisa yang sudah miring ditarik oleh petugas ke perairan Tanjung Riau dan dikandaskan. Pantauan batamtoday, kapal tersebut telah karam bersama dengan sebagian muatannya di laut.