Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menjelajahi Kehidupan Pra Sejarah di Science Centre Singapura
Oleh : Dodo
Sabtu | 29-10-2011 | 13:30 WIB
t-rex.gif Honda-Batam

Replika Tyrannosaurus rex (T-rex) berukuran 16 meter x 6 meter. yang ditampilkan dalam eksebisi Dinosaurs Live! di Science Centre Singapura. (Foto: Istimewa)

SINGAPURA, batamtoday - Berbicara mengenai kehidupan pra sejarah, ingatan kita akan melayang kepada sosok hewan yang telah punah yakni Dinosaurus dan hanya bisa kita saksikan melalui film dokumenter maupun film legendaris karya sutradara besar Steven Spielberg, Jurassic Park.

Namun siapa sangka, binatang-binatang raksasa yang hidup sekitar 250 juta tahun lalu dapat kita saksikan dengan mata kepala  secara langsung, meski hanya berbentuk replika namun sesuai dengan ukuran aslinya. Inilah sebuah petualangan pra sejarah yang disajikan oleh Science Centre Singapura dalam tajuk Dinosaurs-Live! yang digelar dari Jumat (21/10/2011) hingga Senin (26/2/2012) mendatang.

Terdapat 58 jenis binatang pra sejarah yang ditampilkan dan Science Centre Singapura mengemas tampilannya laksana hutan pra sejarah di dalam sebuah gedung berukuran 3 ribu meter persegi dengan sajian bukan hanya sekedar patung yang statis, namun merupakan replika hewan yang dilengkapi teknologi animatronik sehingga dapat bergerak maupun bersuara.

"Dinosaurus mungkin salah satu penemuan terbesar di dunia pra sejarah. Dalam eksebisi ini kita sekarang dapat membedakan identitas, asal-usul, lingkungan dan evolusi makhluk-makhluk menarik dan mengungkap kebenaran dibalik dominasi keberadaan mereka dan kepunahan dalam Dinosaurs-Live!," kata Profesor Lim Tit Meng, Kepala Eksekutif Science Centre Singapura dalam perbincangan dengan batamtoday, Jumat (28/10/2011) kemarin.

Lim Tit Meng mengatakan salah satu yang menarik untuk ditampilkan dalam Dinosaurs Live! kali ini adalah hadirnya replika Dilpodocus berukuran 19 meter x 6 meter serta replika hewan yang selalu menjadi teror menakutkan di masa lalu yakni Tyrannosaurus rex (T-rex) berukuran 16 meter x 6 meter.

"Kita juga tampilkan gambaran pertarungan antara tiga ekor T-rex melawan dua ekor badak purba Styracosaurus, yang semuanya ditampilkan dalam sajian interaktif dan mendidik," kata dia.

Selama pameran tersebut berlangsung, pengunjung juga dapat menonton film dokumenter berjudul Flying Monsters di Teater 3D, The Annexe Science Centre Singapura.

"Film ini sangat cocok untuk keluarga karena membawa penonton ke 250 juta tahun yang lalu, sebuah waktu yang saat itu didominasi oleh burung ganas bernama Pterosaurs," kata Lim Tit Meng.