Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bobol Toko di Tunas Regency, Warga Sagulung Babak Belur Dihajar Massa
Oleh : Gabriel P Sara
Sabtu | 20-12-2014 | 15:48 WIB
DSC_0715.jpg Honda-Batam
Noralisa saat menunjukan pintu belakang lantai satu toko yang gagal dibobol pelaku. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Edi Darmanwansa (22), warga Seilangkai, Sagulung, babak belur dihajar massa setelah kepergok membobol toko Banda Mulia, milik Kwariyon Altison (36), di komplek pertokoan Tunas Regency, Sagulung, Jumat (19/12/2014) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Menurut Akiong, begitu Kwariyon biasa disapa, sekitar pukul 22.30 WIB, salah satu karyawannya yang kebetulan masih berada di toko mendengar suara aneh dari belakang toko.

Karena curiga, karyawannya langsung masuk dan naik ke lantai dua, dan menemukan seorang pria yang tidak ia kenal sedang mengobrak-abrik barang-barang toko.

"Tiba-tiba dia lihat ada laki-laki yang bukan karyawan saya. Dia langsung telepon saya kalau ada pencuri di toko," kata Akiong kepada pewarta, di tokonya, Sabtu (20/12/2014) siang.

Akiong yang tinggal di Perumahan Fanindo Blok L nomor 1 langsung mendatangi tokonya. Sampai di sana, petugas sekuriti bersama karyawannya sudah berada di toko dan langsung mengepung pelaku.

Karena sudah terkepung, pelaku yang berada di lantai dua itu langsung melompat ke bawah melalui pintu belakang yang dicongkelnya. Kemudian pelaku kabur ke arah belakang toko tersebut.

Mendengar teriakan maling, warga yang tinggal di belakang toko yang kebetulan belum tidur, langsung mengepung pelaku yang kabur membawa dua tas yang berisi satu unit ponsel merek Advanced dan powerbank.

"Warga setempat juga langsung mengepung pelaku dan menghajar pelaku sampai babak belur. Setelah warga puas menghajarnya, kami langsung membawa pelaku ke kantor polisi di Sagulung," ujarnya lagi.

Selain ditemukan barang yang dicuri, di tubuh pelaku juga terdapat beberapa peralatan yang digunakan untuk melancarkan aksinya, seperti dua buah tang, satu obeng, dua pisau cutter, sangkur serta tiga buah kunci L. "Sepertinya dia (pelaku, red) pemain lama karena banyak peralatan yang dibawanya untuk membobol rumah," duga Akiong.

Sementara Noralisa, istri Akiong, juga mengatakan, pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu, awalnya masuk melalui pintu samping yang berada di belakang. Karena pintu samping tidak tembus ke lantai atas, pelaku kembali keluar dan memanjat tembok menuju ke lantai dua.

Setelah sampai lantai dua, para pelaku berusaha mencongkel pintu. Karena pintunya tidak bisa terbuka, pelaku pun merusak salah satu jendela dan berhasil masuk ke dalam toko tersebut.

"Awalnya pelaku itu mau masuk dari lantai satu tapi ruang yang di belakang itu nggak tembus ke atas. Lalu mereka panjat tembok belakang. Sampai di atas, tiga pintu dan dua jendela dirusaknya, mereka masuk lewat jendela," kata Noralisa.

Setelah masuk, lanjut Noralisa, para pelaku sempat masuk ke ruangan kantor dan mengacak-acak laci yang berada di bawah meja serta beberapa dokumen penting yang berada di ruangan itu berantakan.

"Belum saya sentuh dari semalam ruangan ini (kantor, red). Lihat, masih terbuka lacinya dan semua surat-surat berserakan," kata Noralisa sambil menunjukan ruangan kantor miliknya itu.

Atas kejadian itu, dia mengalami kerugian sekitar Rp2 jutaan dan itu belum terhitung dengan pintu dan jendela yang dirusak pelaku. "Makin rawan daerah sini (Sagulung, red), banyak yang rumahnya dibobol. Kalau bisa pelaku itu dikasih efek jera agar yang lain tidak melakukan aksi yang sama," haparnya. (*)

Editor: Roelan