Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alamak, Satu dari Empat Pembobol SMP 24 Bintan Ternyata Masih di Bawah Umur
Oleh : Harjo
Kamis | 11-12-2014 | 17:50 WIB
tsk_pencurian_smp_bintan.jpg Honda-Batam
Empat tersangka bersama barang bukti hasil pencurian saat diamankan di Mapolsek Bintan Utara.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Deri (17), satu dari empat tersangka pembobol SMP Negeri 24 Bintan di Kecamatan Teluksebong, yang berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polsek Bintan Utara dan Polres Bintan ternyata masih di bawah umur.

"Selain masih di bawah umur, tersangka Deri juga merupakan bekas siswa di sekolah itu," kata Kanit Reskrim Polsek Bintan Utara, Inspektur Dua Abdul Azis di Tanjunguban, Kamis (11/12/2014).

Karena diketahui tersangka masih di bawah umur, maka pihak penyidik menggesa penyelidikannya, karena dalam penanganannya memang berbeda dengan tiga orang tersangka lain, Iwan (20), Ram (34) dan Gali (20). 

"Karena masih di bawah umur penanganannya memang khusus, namun tiga tersangka lainnya proses tetap dilakukan seperti kasus-kasus kriminal lainnya," katanya. 

Deri di depan penyidik memang mengakui kalau dirinya memang pernah sekolah di SMP Negeri 24 Bintan, namun tidak putus sekolah dan hanya sampai kelas 2 saja. Karena tidak memiliki pekerjaan, maka saat ada orderan dari rekannya untuk membeli komputer dan alat elektronik lainnya, maka dia pun tergiur untuk melakukan pencurian.

"Saya pernah sekolah tapi tidak sampai tamat, makanya mengetahui persis kondisi sekolah kalau selalu tidak ada penjaganya. Sehingga saat mengambil barang-barang milik sekolah tidak terlalu sulit, apalagi kunci jendelanya tidak terlalu kuat," terangnya. 

Diberitakan sebelumnya, masing-masing Dery (18), Iwan (20), Ram (34) dan Gali (20), mengakui uang hasil kejahatan itu rencananya akan digunakan untuk mabuk-mabukan dan berfoya-foya. Namun belum sempat 'melego' barang-barang hasil curiannya, keempatnya keburu diciduk jajaran Polsek Bintan Utara dan Polres Bintan.

Iwan, yang sebelumnya pernah dijebloskan ke penjara karena kasus serupa, mengungkapkan, mereka memilih SMPN 24 Bintan sebagai sasaran karena mengetahui sekolah tersebut sering kosong atau tidak dijaga.

"Selain ada komputer dan peralatan, sekolah itu juga tidak dijaga. Makanya kami mencuri dengan mencongkel salah satu jendela yang kebetulan tidak terkunci dengan rapat. Jadi kami gampang membawa peralatan sekolah," ujar Iwan kepada BATAMTODAY.COM di hadapan penyidik Polsek Bintan Utara, Senin (8/12/2014).

Iwan juga mengaku sudah mendapatkan tempat untuk menadah barang curian mereka dari Ram yang telah menyiapkan mobil guna memuluskan niat mereka. Selanjutnya barang tersebut di rencanakan akan segera dijual kepada rekan Ram.

"Sebelum mencuri, dia (Ram) memang sudah menyampaikan kalau ada seseorang yang minta dicarikan komputer murah. Setelah melihat kesempatan sangat terbuka, makanya kami pun langsung menjalan aksi," imbuh iwan yang diamini oleh ketiga rekannya yang sama-sama putus sekolah.

Sebaliknya Ram yang berasal dari Batam dan baru tinggal sekitar delapan bulan di Bintan Utara itu mengaku sudah memiliki rekanan untuk menjual sejumlah barang curian, karena sebelumnya memang sudah ada yang meminta untuk dicarikan alat elektronik.

"Saya yang menyiapkan mobil untuk membawa seluruh barang curian. Rencananya akan dijual kepada teman yang sudah mengordernya. Kami sudah merencanakan kalau barang curian terjual, akan menghabiskan untuk modal mabuk dan foya-foya. Tetapi belum sempat menjualnya kami sudah tertangkap. Kami sangat menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan serupa lagi," katanya. 

Editor: Dodo