Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dir Intel Polda Kepri: Gelper Bukan Judi!
Oleh : Ali/TN
Kamis | 28-04-2011 | 11:37 WIB
GP.jpg Honda-Batam

Suasana di dalam arena gelangang permainan (Gelper) di kota Batam. Operasi Gelper, disebut-sebut dibekingi sejumlah oknum aparat. (Foto: Ist).

Batam, batamtoday - Direktur Intel Polda Kepri Kombes Imam Prakoso, menyatakan arena gelanggang permainan (gelper), bukanlah judi. Demikian dinyatakan Imam Prakoso di hadapan sejumlah aktivis LSM dan Mahasiswa di rumah makan Yongki II, di Batam Centre, Rabu 27 April 2011.

"Gelper itu bukan judi," kata Imam di sela-sela makan siang dengan sejumlah kalangan aktivis LSM, sesaat setelah para aktivis LSM tersebut menggelar demonstrasi di depan kantor Walikota yang menuntut penutupan arena Gelper karena dinilai mengandung unsur judi.

Namun Imam Prakoso beranggapan lain, gelper itu bukan judi, tegas pamen Polri ini tidak ragu. Sementara kalangan aktivis menilai praktik gelper sudah mengarah pada perjudian, karena para pemasang membeli koin dengan uang, dan jika menang menukarkan kemenangan juga dengan uang,

"Tetapi permainan mesin ala gelper, kan mengandung unsur untung-untungan, komandan," balas seorang aktivis kepada Imam.

"Gelper bukan judi. Dan selama ini kasusnya kan, selalu tidak terbukti di pengadilan," tangkis Imam.

Pertemuan Kadit Intel Polda Kepri, Kombes Imam Prakoso, dengan aktivis LSM, OKP terjadi ketika para aktivis tersebut melakukan aksi di depan kantor Walikota Batam, dan berencana melanjutkan aksi ke Polda Kepri untuk menemui Kapolda Brigjen R Budi Winarso. Tujuan menemui Kapolda sama yaitu, meminta Kapolda menutup arena Gelper karena dinilai sudah nyata merupakan sarana perjudian yang sekedar dikamuflase menjadi arena permainan mesin.

Imam Prakoso mengentikan langkah para aktivis itu, dan mengundang mereka baik-baik untuk makan siang di rumah makan Yongki II di Batam Centre.

"Lebih enak ngumpul sambil makan di tempat yang dingin, daripada ke Polda yang jauh dan panas, nanti disana juga jumpa saya, kan lebih baik disini," kata Imam Prakoso merayu para aktivis agar mereka mengurungkan niatnya melnajutkan aksi ke Mapolda Kepri.

Mendapat tawaran Imam Prakoso, sejenak terjadi saling tatap diantara kalangan aktivis. Namun, entah siapa yang mendahului atau memberi komando, tetapi nyatanya para aktivis telah duduk di rumah makan Yongki II yang nyaman, menyantap hidangan makanan dan minuman, sambil mendengarkan ceramah Imam Prakoso tentang Gelper, Judi, dan Kamtibmas.

Imam Prakoso, selain menyatakan Gelper bukan judi, juga menghimbau agar para aktivis LSM tidak melanjutkan aksi demonya. Karena jika dilanjutkan, dia khawatir masalahnya akan merembet kemana-mana dan situasi bisa memanas.

"Gak usahlah, demo-demo itu, nanti suasananya jadi memanas, dan merembet kemana-mana," himbau Imam saat itu. Imam mengatkan, suasan Batam yang kondusif harus dijaga bersama, karena Batam sebagai daerah industri dan pariwisata sangat peka dengan aksi-aksi demonstrasi, jelas Imam.

Selesai pertemuan dan makan siang, nampaknya para aktivis menunjukan ketidakpuasanya karena telah dialihkan Imam Prakoso ke rumah makan Yongki.

"Maksud kami melakukan aksi ini, ingin menyampaikan permasalahan ini langsung ke Kapolda Kepri Brigjen Raden Budi W. Tetapi kenapa kita malah di alihkan ke Batam Center oleh Direktur Intelkam Polda kepri, Kombes Pol Imam Prakoso," terang anggota Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi), Hubertus kepada batamtoday, Kamis 27 April 2011.

"Kita tidak mengerti, ada apa dengan ini semua? kok malah pak Imam Prakoso minta kita kumpul di Batam Center, dan menahan kita secara halus yang ingin aksi ke Polda," kesal Hubertus.

Hubertus mengatakan, padahal  hasil investigasi dan analisa yang dilakukan pihaknya menunjukan kalau akibat Gelper ini suasana kamtibmas malah terganggu.

Sementara itu, Ketua Permahi Kota Batam, Khoirul Rosyadi, juga merasa sangat kecewa dengan inisitaif Imam Prakoso yang mengarahkan aksi ke sebuah rumah makan.'

"Kita bukan ingin berjumpa dengan Direktur Intelkamnya, tetapi langsung dengan Kapolda, karena Gelper sudah sangat meresahkan, kok langsung diredam seperti ini," kata Khoirul.

Kalau Imam Prakoso mengatakan gelper itu bukan judi, mengapa harus dia yang menyampaikanya, kenapa tidak Kapolda sendiri yang mengatakan kepada masyarakat, biar masyarakat tahu, bahwa gelper itu bukan judi, tegas Khoirul.

"Kenapa tidak Kapolda saja yang langsung menyampaikan kepada masyarakat lewat media bahwasanya gelper bukan judi,"