Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekonstruksi Pembunuhan Pemijat Cantik

Elin Tewas oleh Tusukan Ketujuh
Oleh : Hendra Zaimi/TN
Rabu | 27-04-2011 | 14:54 WIB
joni.JPG Honda-Batam

REKONSTRUKSI - Joni tampak memegang tangan Elin dan mengarahkan belati ke arah dada kirinya, sebelum akhirnya dia berbalik menusuk Elin sebanyak 19 tusukan yang menewaskan Elin di Kawasan Nagoya Parade, Batam, 6 April 2011. Rekonstruksi Rabu 27 April 2011. (Foto: Hendra Zaimi).

Batam, batamtoday - Pemijat cantik Elin diduga kuat tewas oleh tusukan ketujuh dari 19 tusukan yang ditancapkan pacarnya, A Fui alias Joni, meggunakan sebilah belati ke dada  kiri korban.

Hal itu terungkap dalam rekonstruksi pembunuhan Elin di tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Kompleks Nagoya Parade, tepatnya di depan show room Mobil New Star, Rabu 27 April 2011. Pembunuhan itu sendiri terjadi pada, Rabu, 6 April 2011 sekitar pukul 22.45 WIB tiga pekan lalu.

Di bawah pengawalan ketat, dan datang dengan posisi tangan diborgol, Joni tersangka pembunuh sadis, memperagakan 13 adegan. Di dalam 13 adegan tersebut terekam 19 tusukan yang dihujamkan Joni ke tubuh Elin.

Adegan pertama adalah saat Joni yang dibonceng kawanya menguntit Elin yang mengendarai sepeda motor sepulang dari tempat kerjanya di Angel Message.

Elin rupanya berjanji bertemu dengan dua orang temannya, dan mereka mengobrol sejenak, dan Joni pun berhenti dan menunggu. Kehadiran Joni diketahui Elin dan kedua teman Elin.

Kedua teman Elin segera pergi dengan ojek sewaanya, karena mengetahui Elin sudah ditunggu kekasihnya. Elin kemudian memarkir motornya di dekat warung pecel lele.

Joni dan Elin kemudian bertemu dan berbincang, sementara teman Joni juga pergi dengan motornya.

Tidak lama bicara, pasangan ini kemudian bertengkar mulut.

Bunuh Diri

Seperti diberitakan sebelumnya, Joni sebenarnya tidak setuju Elin bekerja di panti pijat karena dia tidak sanggup menahan cemburu, namun karena Joni mengangur, dia jadi tak kuasa melarang Elin bekerja di panti pijat, yang memang sangat mungkin terjadinya transaksi sex.

"Kalau kamu mau bunuh diri, yaa bunuh diri saja sana, jangan suruh saya yang bunuh diri," kata Joni saat rekonstruksi, sambil mengeluarkan sebilah belati dari balik pinggangya, dan kemudian mengambil tangan Elin untuk sama-sama memegang pisau tersebut, dan belati pun diarahkan Joni ke dada kirinya sendiri.

"Kamu ingin saya mati. Kamu mau saya bunuh diri, yaa," teriak Joni.

Kata'bunuh diri' ini keluar dari mulut Joni, seperti pengakuanya kepada wartawan di Mapolsek Lubuk Baja sesat setelah dia tertangkap di kawasan hutan belakang perumahan Botania Garden, Batam Kota, sekitar pukul 19.00 WIB pada Selasa 12 April 2011.

Pada saat ditanya wartawan mengapa dia membunuh kekasihnya, Joni mengatakan, Elin ingin bunuh diri, dan Elin, katanya, mengajaknya juga untuk bunuh diri dan menyuruhnya untuk bunuh diri.

Elin menyuruhnya bunuh diri, karena Elin menganggapnya tidak layak hidup karena tidak sanggup menghidupi pasanganya. Demikian juga dengan orangtua Elin, sering melecehkan Joni dari sisi ekonomi, yang hal itu membuat Joni jadi kerap terhina harga dirinya.

"Kamu mau bebas yaa, jadi kamu mau saya bunuh diri, Kenapa tidak kamu saja yang bunuh diri," hardik Joni

Tusukan Ketujuh

Lalu tiba-tiba saja, Joni mengangkat belatinya ke atas dan mengarahkanya ke pungung Elin, Jebb, jebb, jebb. Joni menikam punggung Elin sebelah kanan sebanyak 3 tusukan.

Elin menjerit, tetapi Joni tidak mempedulikanya, dan terus menghujami tubuh Elin dengan tusukan. Dan pada tusukan ketujuh tikaman tepat mengenai dada Elin sebelah kiri, begitu juga dengan tusukan kedelapan, kesembilan.

"Tusukan ketujuh tersebut adalah tusukan yang mematikan. Tusukan ketujuh tersebut kemungkinan yang membuat korban meninggal," kata Kapolsek Lubuk Baja, AKP Boy Herlambang kepada batamtoday di lokasi rekonstruksi. 

Joni tetap saja kalap dan menikami sekujur tubuh kekasihnya hingga total berjumlah 19 tusukan. Korban pun rubuh. Namun Joni sempat menangkap tubuh korban, lalu direbahkanya di aspal jalan.

Pada bagian ini, datang seorang sekuriti di kawasan itu yang melihat kejadian tersebut, dan Joni pun langsung lari meninggalkan korban.

Seperti diberitakan Joni menjadi DPO selama enam hari dalam pencarian petugas Polsek Lubuk Baja dan Polresta Barelang. Joni kemudian tertangkap di kawasan hutan belakang perumahan Botania Garden, Batam Kota, sekitar pukul 19.00 WIB pada Selasa 12 April 2011. Joni sendiri tinggal di perumahan Botania Garden tersebut.

Dalam pelarianya Joni berjalan kaki menuju dekat rumahnya, menyusuri jalan terowongan Sei Panas, ke perumahan Lucky Estate, lalu ke hutan belakang perumahan Botania Garden, ke Nongsa, dan saat kembali ke hutan di kawasan, setelah 6 hari buron, Joni ditangkap petugas sudah dalam keadaan 'tidak berdaya'.