Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Skandal UN di Bintan

Soal Matematika Diambil Sabtu, Diuji Selasa
Oleh : Charles/TN
Rabu | 27-04-2011 | 11:56 WIB

Batam, batamtoday - Skandal Ujian Nasional (UN) yang terjadi di Bintan, diduga diawali dengan pengambilan soal UN bidang studi matematika oleh salah satu pihak sekolah di Mapolsek pada hari Sabtu 23 April 2011, padahal matematika baru diujikan pada hari Selasa 26 April 2011.

Demikian dikatakan Kapolres Bintan melalui Kasat Reskrim Polres Bintan AKP Aris Rusdianto kepada batamtoday hari ini, Rabu, 27 April 2011 di ruang kerjanya.

"Kita mendapat informasi bahwa ada salah satu sekolah yang telah mengambil soal di Mapolsek pada hari Sabtu," ujar Aris, namun dia menolak menyebut nama sekolah dan juga Polsek di sektor mana.

"Nanti saja, kita masih selidiki, yang jelas ada tiga kepala sekolah yang namanya sedang kita dalami keterlibatanya melakukan praktek tersebut (mengkordinir bantuan menjawab soal matematika kepada siswa, red)," kata Aris. Dan lagi-lagi Aris menolak menyebut ketiga nama kepala sekolah yang dia maksud.

Keterlibatan Polri dalam pelaksanaan UN memang diharapkan mampu mengamankan jalanya UN, terutama dalam hal menangkal kemungkinan bocornya soal dan jawaban soal. Namun demikian, kejadian di Bintan, membuktikan bahwa keterlibatan Polri tidak menjamin hal tersebut.

Dalam protap pendistribusian lembar soal, secara umum dengan kondisi geografis yang umum adalah, soal akan diambil pihak sekolah pada hari diujikan dan dibawa pengawalan pihak kepolisian. Soal tidak bisa diambil 1 atau 2 hari sebelum diujikan.

Selanjutnya Polri pun akan mengambil dan mengawal lembar jawaban dari sekolah hingga ke Mapolsek.

Seperti diketahui, beberapa kepala sekolah dan para guru SMP/MTs di wilayah Bintan Timur dan Gunung Kijang, Bintan, telah melakukan pemufakatan tidak patut untuk memberikan bantuan kepada siswa mereka menjawab soal UN bidang studi matematika yang diujikan pada, Selasa, 26 April 2011, kemarin.