Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Arifinto Akhirnya Mundur dari DPR
Oleh : Surya/Tungggul Naibaho
Senin | 11-04-2011 | 16:33 WIB
Ariff02.jpg Honda-Batam

Arifinto menyatakan mundur dari anggota DPR RI terkait kasus video porno saat sidang paripurna. Pernyaatn mundur disampaikanya kepad pers di gedung DPR RI Senatyan, Senin 11 April 2011. (Foto: Detik).

Jakarta, batamtoday - Arifinto, akhirnya menyatakan mundur dari keanggotaanya sebagai anggota Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), hal itu disampaiknya siang tadi, Senin 11 April 2011.

Secara jantan, Arifinto anggota fraksi PKS ini meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, secara khusus konsituenya.

Anggota DPR dengan nomor keanggotaan A-72 ini menyatakan pengunduran dirinya ini sepenuhnya atas kesadaran dirinya sendiri.

"Saya mundur tanpa paksaan dari siapa pun, dan pihak mana pun, demi kehormatan diri dan partai saya," kata Arifinto dalam keterangan pers tanpa tanya jawab di gedung DPR.   

Setelah keterangan pers ini, anggota Dewan dari daerah pemilihan Jawa Barat VII ini pun, rencananya segera mengajukan surat pengunduran diri ke partainya sebagai kelengkapan administrasi pengunduran dirinya sebagai anggota anggota DPR RI periode 2009-2014.

"Semoga keputusan yang saya ambil ini membawa kebaikan dan pembelajaran yang bermanfaat bagi diri, partai, konstituen saya, seluruh anggota DPR-RI," ujar Arifanto tegar.

Seperti diketahui, pada Jumat pekan lalu 8 April 2011, saat sidang paripurna DPR yang membahas soal pembangunan gedung baru DPR, Arifanto tertangkap kamera wartawan Media Indonesia, Mohammad Irfan, sedang menikmati konten dari sebuah situs porno. Arifinto sendiri mengaku hal itu dilakukan tanpa sengaja, karena kebetulan dia membuka link video mesum yang masuk bersama surat elektronik dari nama yang tidak dikenal, ke dalam telepon selulernya.

Dari Bandung, Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, menyambut positip atas sikap yang ditunjukan Arifinto yang mundur secara sukarela atas kasus video porno tersebut.

Tifatul yang juga mantan Presiden PKS tersebut mengatakan, apa yang dilakukan Arifinto patut dicontoh oleh para elit di negeri ini, karena menurutnya banyak pejabat dan elit, walau sudah terang-terangan bersalah tetapi tetap ngotot tidak mau mundur.

"Saya apresiasi sikap dia, mengaku bersalah, berjiwa besar dan mundur tanpa paksaan," kata Tifatul.