Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Selingkuhi Istri Orang, Guru PPKN Digerebek Warga
Oleh : Emmi Wati
Sabtu | 11-05-2013 | 11:15 WIB

ANAMBAS, batamtoday - Kedua pasangan ini tidak bermoral. Pasalnya, disaat suami sedang pergi mencari nafkah, sang istri berinsial AF malah main serong dengan SG () yang diketahui merupakan salah satu oknum guru SLTA di Kecamatan Palmatak, Anambas.

Parahnya lagi, AF sendiri diketahui sedang dalam keadaan hamil muda. Sementara SG yang juga sudah bekeluarga, istrinya juga dalam keadaan hamil. Kedua sijoli warga Desa Ladan, Kecamatan Palmatak, ini telah diamankan di Mapolsek Palmatak untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Informasi tersebut benar. Saat ini kita sedang melakukan pemeriksaan dan pendalaman kepada pasangan selingkuh tersebut. Jadi kita belum bisa memberikan kesimpulan sejauh mana keduanya berhubungan," kata Kapolres Natuna malalui Kapolsek Matak, AKP Ismail kepada media secara singkat yang dihubungi via selulernya, baru-baru ini.

Sementara itu, dari sumber yang dihubungi di Palmatak RZK mengatakan, perselingkuhan pasangan sijoli ini sudah lama tercium oleh warga. Pasalnya, SG oknum guru yang membidangi mata pelajaran yang berkaitan dengan pembentukan moral dan ahlak para siswa, yakni PPKN di SMA Palmatak, Anambas ini kerap berkunjung ke rumah AF di saat sang suami SP tidak berada di rumah karena tengah bekerja di sebuah perusahaan pengeboran migas lepas pantai.

Puncaknya pada Rabu (8/5/2013) sekitar pukul 23.00 WIB, wargapun melakukan pengerebekan kepada pasangan sijoli ini di rumah AF. "Aksi bejat mereka ini sudah lama kita pantau dan sang suami AF juga sudah mengetahui hubungan gelap mereka ini sebelumnya. Namun ketika itu, diselesaikan secara kekeluargaan dan kini terjadi lagi," jelas sumber.

Ia juga menuturkan, SG sendiri juga diketahui telah memiliki seorang istri bahkan sedang hamil, begitu juga AF. "Edan bener, istrinya mana lagi hamil, sementara dia (AF) juga hamil, tapi ngak tahu sama siapa tuh jadinya," tambah sumber dengan sinis.

Ia berharap, pihak kepolisian bisa memproses kasus ini dengan profesional. Dan kepada Dinas Pendidikan, agar dapat memberikan sangsi kepada oknum guru ini. Sebab, aksi bejatnya ini benar-benar telah memalukan dunia pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Bagaimana kita bisa percayakan anak kita didik oleh oknum guru ini jika perangainya saja bejat. Dan kita minta kepada diknas untuk memberikan sangsi tegas," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Anambas, Herianto mengaku belum bisa memberikan komentar. Ia mengatakan, akan melakukan pemeriksaan dan pengecekan terlebihdahulu ke Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang ada di Palmatak.

Sebab, jika ada peristiwa ataupun kejadian apapun dirinya secara langsung di kabari dari UPT yang ada di tingkat kecamatan. "Saya belum dengar, nanti saya cek dulu. Jujur saja, saya belum dapat laporan mengenai peristiwa ini," kata Herianto.

Editor: Dodo