Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi Kepri Tumbuh 5,14 Persen di Triwulan IV-2024, Bertahan di Tengah Ketidakpastian Global
Oleh : Aldy
Senin | 24-02-2025 | 10:24 WIB
BI-Kepri2.jpg Honda-Batam
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan ketahanan di tengah dinamika global dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,14 persen (yoy) pada triwulan IV 2024.

Angka ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy), menjadikan Kepri sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera.

Secara kumulatif, ekonomi Kepri tumbuh 5,02 persen (ctc) hingga akhir 2024, didukung oleh empat sektor utama: Industri Pengolahan (6,64 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (10,66 persen), Pertambangan dan Penggalian (7,43 persen), serta Konstruksi (1,02 persen). Keempat sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri.

Di sisi inflasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri pada Januari 2025 mengalami inflasi sebesar 0,43 persen (mtm). Kota Batam mencatat inflasi 0,87 persen (mtm) atau 2,54 persen (yoy), sementara Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun mengalami deflasi masing-masing sebesar 1,57 persen (mtm) dan 0,72 persen (mtm). Secara tahunan, IHK Kepri mencatat inflasi sebesar 2,01 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan Desember 2024 yang tercatat 2,09 persen (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas inflasi, terutama di wilayah kepulauan yang bergantung pada pasokan dari luar daerah. "Mengendalikan inflasi agar tetap berada dalam sasaran merupakan tantangan utama bagi Kepri, namun dengan sinergi dan koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), kami optimis inflasi tetap terkendali," ujarnya, dalam keterangan pers, Senin (24/2/2025).

Dalam upaya memperkuat digitalisasi pembayaran, sepanjang 2024, Provinsi Kepri mencatat penambahan 111.070 pengguna baru QRIS dengan total volume transaksi mencapai 33.935.396. Selain itu, jumlah merchant QRIS juga meningkat dengan 72.341 merchant baru, mayoritas berada di Kota Batam. Hingga akhir 2024, total merchant QRIS di Kepri mencapai 579.244, mencerminkan adopsi digital yang semakin luas.

Rony juga menekankan pentingnya implementasi QRIS Cross-border untuk mendukung sektor pariwisata dan mempermudah transaksi bagi wisatawan. Selain itu, ia menyoroti peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta digitalisasi sistem pembayaran sebagai faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Kepri.

Ke depan, ekonomi Kepri diperkirakan tumbuh dalam kisaran 4,8 persen - 5,6 persen (yoy) pada 2025, dengan inflasi yang tetap terkendali di level 2,5 +/-1 persen. Untuk menjaga stabilitas ekonomi, masyarakat diimbau berbelanja secara bijak, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).

Editor: Gokli