Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menko Airlangga Dorong Batam Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Gerbang Indonesia di Selat Malaka
Oleh : Aldy
Jum\'at | 21-02-2025 | 11:04 WIB
lantik-amsakar.jpg Honda-Batam
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, saat pelantikan Kepala dan Wakil Kepala BP Batam di Jakarta, Kamis (20/2/2025). (Kemenko Perekonomian)

 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif, memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu kawasan strategis yang menjadi fokus pengembangan adalah Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), yang memiliki peran vital sebagai pusat industri, perdagangan, dan investasi di jalur perdagangan internasional Selat Malaka.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, menegaskan Batam bukan hanya kota industri, tetapi juga kota jasa yang mengedepankan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan efisien.

"Dengan PP Nomor 4 Tahun 2025, Kepala BP Batam dijabat secara ex officio oleh Wali Kota Batam, dan Wakil Kepala BP Batam oleh Wakil Wali Kota Batam. Kami berharap kepemimpinan baru di BP Batam di bawah Pak Amsakar Ahmad dan Ibu Li Claudia dapat mempercepat Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Kepulauan Riau tetapi juga di tingkat nasional," ujar Airlangga, dalam pelantikan Kepala dan Wakil Kepala BP Batam di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Ekonomi Batam Tumbuh Pesat, Investasi Melonjak

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Batam terus menunjukkan tren positif. Pada 2023, Batam mencatat pertumbuhan 7,04%, sementara pada triwulan III tahun 2024 meningkat menjadi 7,50%.

Tren ini diikuti dengan peningkatan investasi, di mana pada kuartal III tahun lalu, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 4,5 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 2,4 triliun, dengan total realisasi investasi Rp 6,9 triliun --lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

"Dengan posisi Batam yang strategis, kami berharap Kementerian Investasi dan Hilirisasi memprioritaskan Kepulauan Riau, khususnya Batam, sebagai wajah Indonesia di Selat Malaka," tegas Airlangga.

KEK Batam, Daya Saing dengan Kawasan Ekonomi ASEAN

Batam memiliki kombinasi Kawasan Perdagangan Bebas (KPBPB) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menjadikannya kompetitif dengan kawasan ekonomi di negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Saat ini, terdapat empat KEK utama di Batam yang berperan dalam berbagai sektor strategis:

  • KEK Batam Aero Technic: Pusat perawatan dan perbaikan pesawat (MRO).
  • KEK Nongsa: Pengembangan pusat data center, teknologi informasi, dan ekonomi digital.
  • KEK Tanjung Sauh: Pusat produksi, pengolahan, dan logistik.
  • KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam: Menjadi pusat layanan kesehatan internasional, bekerja sama dengan Rumah Sakit Internasional Apollo India.

Pemerintah juga terus mendorong pembangunan pelabuhan dan bandara berstandar internasional sebagai bagian dari strategi percepatan pertumbuhan sektor pariwisata dan perdagangan di Batam.

Tantangan dan Daya Saing dengan Johor-Singapura

Menko Airlangga menegaskan bahwa Batam perlu meningkatkan daya saing agar tetap kompetitif di kawasan. "Kita sudah punya pesaing dekat, yaitu Johor dan Singapura, yang terus menarik investasi global. Oleh karena itu, kolaborasi BP Batam dengan pemerintah pusat dan pemangku kepentingan lainnya harus diperkuat untuk menjaga keunggulan Batam," kata Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala dan Wakil Kepala BP Batam sebelumnya, Muhammad Rudy dan Purwiyanto, atas kontribusi mereka dalam membangun infrastruktur seperti jalan, flyover, pelabuhan, dan bandara bekerja sama dengan Korea Selatan.

Pelantikan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu; Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad; Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, serta sejumlah pejabat dari Kementerian Keuangan dan Kemenko Perekonomian.

Editor: Gokli