Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polda Kepri Masih Telusuri Jaringan Penyelundup 6 Imigran Gelap Asal Afghanistan
Oleh : Ali
Kamis | 21-03-2013 | 08:50 WIB
akbp hartono.jpg Honda-Batam
AKBP Hartono, Kabid Humas Polda Kepri.

BATAM, batamtoday - Penyidik Polda Kepri masih menyelidiki jaringan penyelundup manusia seiring tertangkapnya enam imigran gelap asal Afghanistan di Teluk Mata Ikan, Nongsa beberapa waktu lalu.

"Sementara kita masih mendalami, kita kejar siapa yang memfasilitasi," kata AKBP Hartono, Kabid Humas Polda Kepri, Rabu (20/3/2013).

Hartono menjelaskan keenam warga negara Afghanistan tersebut bukanlah pelaku kriminal, melainkan dalam hal ini adalah sebagai korban.

Sejauh penyidikan, Subdit IV Ditreskrimum Polda Kepri telah memeriksa beberapa saksi yang mengetahui persis keberadaan keenam pencari suaka tersebut.

"Sudah beberapa saksi yang dimintai keterangannya. Sasaran kita sebenarnya bukan korban melainkan sindikat ini," pungkasnya kembali.

Diberitakan sebelumnya, enam imigran gelap asal Afghanistan diamankan Satuan Tugas Penyelundupan Manusia (People Smuggling) Polda Kepri di Teluk Mata Ikan, Nongsa.Penangkapan terhadap keenam imigran gelap yakni Rahmatullah (24), dan Muhammad (35) suami dari  pasangan Zubaidah (27), serta ketiga anaknya Abdullah (6), Abbas (3), Meidi (1), yang masih satu keluarga itu, dilakukan pada Senin (18/3/2013) lalu.

Kompol Aries Andi, Subdit IV, Ditreskrimum Polda Kepri, mengatakan, keenam warga Afganistan diamankan sekitar pukul 17.00i.

"Mereka diamankan setelah turun dari kapal yang membawa mereka dari Malaysia," ujarnya kepada batamtoday, Rabu (20/3/2013).

Direncanakan, setelah penyelidikan, keenamnya akan diserahkan ke Imigrasi Batam.

"Besok atau lusa kita serahkan, saat ini masih menunggu penerjemah bahasa Afganistan," paparnya kembali.

Pantauan di gedung People Smuggling Polda Kepri, keenamnya mendapat perlakuan yang baik dari petugas.

Editor: Dodo