Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keluarga Tetap Yakin Empat Bocah Bengkong Korban Pembunuhan
Oleh : Gokli
Sabtu | 16-03-2013 | 21:16 WIB

BATAM, batamtoday - Keluarga empat bocah Bengkong yang ditemukan tewas menumpuk di dalam jok mobil sedan Subaru Legacy warna hitam BM 1306 XS yang teronggok di Pasar Cik Puan, Seipanas, tetap meyakini anak-anak mereka merupakan korban pembunuhan. Pernyataan sementara Polisi dari hasil visum, bahwa keempatnya tewas akibat asfiksia atau mati lemas karena kekurangan oksigen, dirasa sangat janggal.


Puluhan keluarga korban yang datang ke Mapolreta Barelang, Sabtu (16/3/2013), membeberkan sejumlah dugaan kejanggalan terkait kematian empat bocah tak berdosa itu. Mereka menyatakan belum terima atas meninggalnya empat bocah sebelum ada pengungkapan yang jelas dari pihak kepolisian.

Karolus, satu diantara puluhan keluarga keluarga empat bocah, di hadapan Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto, mengatakan, sebelum ditemukan keempat bocah tersebut tewas di dalam mobil rongsok itu, ayah dari salah seorang korban, Andreas, sudah melakukan pencarian tepatnya pukul 21.00 WIB malam. Beberapa kali mobil tersebut disenter sampai ke dalam, tetapi tak satu orang pun bocah itu ditemukan berada di dalam mobil.

"Ini kejanggalan pertama yang kami lihat. Karena disebut, empat anak kami yang tewas itu diperkirakan berada di dalam mobil sekitar 30 jam, sejak dinyatakan hilang," bebernya.

Ditambahkan beberapa keluarga lainnya, kondisi mobil rongsok itu menurut informasi yang mereka dapat dalam keadaan terkunci. Sehingga, hal yang paling janggal ketika empat bocah itu bisa masuk ke dalam mobil tanpa membuka pintu terlebih dahulu.

"Saya yakin empat anak kami itu dibunuh terlebih dahulu di luar. Setelah meninggal baru dimasukkan ke dalam mobil," kata Kornel.

Menurutnya, secara logika mobil rongsok yang sudah teronggok bertahun-tahun pasti akan mengalami keropos. Dengan kondisi itu, kuat dugaan pasti ada celah di dalam mobil untuk keluar masuknya udara. Artinya, asfiksia hanyalah pernyataan sesaat yang tak bisa menjadi dasar penyebab tewasnya empat bocah di dalam mobil tersebut.

"Sudah pasti orang meninggal karena kehabisan udara. Akan tetapi empat anak kami yang tewas ini, sangat kami yakini sebagai korban pembunuhan. Hal ini yang kami minta kepada polisi untuk diusut tuntas," ujarnya.

Iden, juga bagian dari keluarga, mengatakan, pada saat ditemukannya mayat di dalam mobil tersebut, tim identifikasi harusnya melakukan pemeriksaan sidik jari yang menempel di seluruh bodi mobil. Namun kenyataannya sampai dengan saat ini tak satu pun pihak polisi yang memberikan pernyataan atau keterangan akan adanya temuan bekas sidik jari.

"Kami pertanyakan sidik jari di bagian bodi mobil tersebut. Dari situ pasti ketahuan, ada atau tidak bekas sidik jari keempat anak kami itu. Atau bekas sidik jari siapa yang ditemukan polisi, sampai sekarang tak pernah diungkapkan. Ada apa ini sebenarnya," tuturnya yang diamini puluhan anggota keluarga lainnya.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Karyoto kepada keluarga korban mengaku akan melakukan pengungkapan kasus tersebut. Mereka akan mengumpulkan data-data, sampai pada titik paling mentok.

"Salama saya masih di sini, akan kami upayakan pengungkapan kasus tersebut. Informasi dari pihak keluarga juga membantu untuk penyelidikan polisi," terangnya kepada rombongan keluarga empat bocah itu.

Editor: Dodo