Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bandara Hang Nadim Akui Kecolongan dengan Lolosnya Ribuan Butir Ekstasi
Oleh : ali/dd
Selasa | 13-11-2012 | 15:24 WIB

BATAM, batamtoday - Bandara Internasional Hang Nadim, Batam kecolongan atas penyeludupan ribuan ekstasi jenis Happy Five yang diseludupkan H dan anaknya berinisial D seperti hasil penyidikan Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri.


Namun demikian, melalui peralatan yang dimiliki, manajemen Hang Nadim mengaku tidak mengetahui adanya peredaran narkoba yang berhasil melintas melalui penerbangan udara dari Batam menuju Jakarta awal November 2012 lalu.

Kepala Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Hendro Harijono yang dikonfirmasi batamtoday tidak bersedia memberikan tanggapannya. Dendi Gustinandar, Kabid Komersil Bandara Hang Nadim mengaku tidak mengetahui lolosnya ribuan pil setan tersebut.

"Jujur saja kami tidak mengetahui hal itu," ujarnya via telpon, Selasa (13/11/2012).

Dendi tidak bisa berkomentar banyak atas lolosnya Narkoba Golongan 3 ini. Pasalnya diketahui lolosnya ribuan pil setan tersebut, berdasarkan hasil penyidikan kepolisian.

"Tapi dengan adanya laporan ini, tentunya kami akan meningkatkan pengamanan dan pengawasan ke depan. Apalagi informasi ini merupakan hal penyidikan pihak kepolisian," katanya.

Dengan adanya peristiwa ini, Dendi mengatakan akan mengumpulkan seluruh sekuriti untuk melakukan konsolidasi dan meminta keterangan mereka. 

Untuk diketahui, Direktorat Narkoba (Ditnarkoba) Polda Kepri berhasl menangkap tujuh orang gebong jaringan narkotika internasional. Melalui hasil penyidikan, tersangka JM dan TX telah melakukan tiga kali penyelundupan ribuan elimin-5 atau happy five dari Malaysia ke Jakarta melalui Kota Batam.

Keduanya memperdayakan lima kurir dengan imbalan Rp 7 juta sekali kirim untuk memuluskan aksi tersebut. Satu kurir penghubung dari Malaysia ke Indonesia, empat kurir lainnya membawa dari Batam ke Jakarta.

"Penyelundupan pertama dilakukan bulan Oktober 2012 mempergunakan kapal Kelud dari Sekupang melalui kurir Elimus Suryani dan Philipus Yos," ujar Direktur Ditnarkoba Polda Kepri AKBP Agus Rohmat, Senin (12/10/2012).

Pada awal November 2012 kembali diselundupkan ke Jakarta melalui Bandara Hang Nadim melalui kurir yang berbeda inisial D dan anaknya H.

"Lolosnya penyelundupan tersebut bukti kelemahan petugas di pintu masuk dan pintu keluar di Bandara Hang Nadim Batam," ujar Rohmat kembali.

Setelah dua kali lolos, jaringan ini kembali melakukan penyelundupan melalui Bandara Raja Haji Fisabililah (RHF) Tanjungpinang, Jumat (9/11) sekitar pukul 09.35 WIB. Namun penyelundupan 40 ribu happy five berhasil digagalkan petugas Bandara RHF serta membekuk Elimus Suryani dan Philipus Yos .

Kemudian dikembangkan dan berhasil meringkus H serta anaknya D di Tanjungpinang, Sabtu (10/11) sekitar pukul 01.00 WIB. Tidak berapa lama polisi kembali membekuk SM di Tanjungpinang Kota tepatnya di Jalan Temiang.

Serta menangkap Elimus Suryani, 42 dan Philipus Yos, 37 di sebuah hotel di kawasan Jakarta Utara, Sabtu (10/11) sekitar pukul 14.30 WIB.

 "Total tujuh pelaku yang telah kita amankan," jelas Agus Rohmat.

Direktur Ditnarkoba Polda Kepri AKBP Agus Rohmat mengatakan jika barang haram tersebut merupakan milik bandar besar asal negara Malaysia inisial A.

"Bandar besarnya masih dalam pengejaran," ujarnya.

Dari Malaysia, happy five dibawa oleh SM yang berprofesi sebagai tekong TKI. "SM membawanya ke pelabuhan tikus di Sagulung diatas jam sembilan malam," ungkapnya.

Sesampainya di Batam, barang haram tersebut dijemput kurir yakni Elimus Suryani dan Philipus Yos, H, dan D atas perintah JM dan TX.

"Tergantung JM kurir yang mana yang dipakai. Karena JM yang mengatur pengirimannya. JM dan TX  yang menerima langsung ketika barang haram itu sampai di Jakarta," ungkapnya.   

Agus Rohmat menambahkan dalam penyelundupan happy five tersebut, Batam hanya dijadikan tempat transit. Sedangkan penyebarannya dilakukan di daerah Jakarta dan sekitarnya.