Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bencana Tanah Longsor

24 KK Perumahan Pesona Mantang Diungsikan
Oleh : Hendra Zaimi
Senin | 31-01-2011 | 15:48 WIB
Tanah_Longsor_Tiara_Mantang.jpg Honda-Batam

Warga dan petugas Satpol PP sedang melihat lokasi bencana tanah longsor di Perumahan Pesona Mantang, Senin 31 Januari 2011

Batam, batamtoday - Sebanyak 24 kepala keluarga perumahan Pesona Mantang Bengkong Polisi harus diungsikan sejak Minggu, 30 Januari 2011 kemarin, karena bencana tanah longsor yang menimpa rumah mereka akibat hujan yang mengguyur kota Batam sejak Sabtu malam hingga Senin 31 Januari 2011 siang ini.

"24 KK di blok B1 sudah kita ungsikan sejak kemarin," kata AKP Catur Kusmedi, Kapolsek persiapan Bengkong kepada batamtoday, Senin 31 Januari 2011 dilokasi bencana.

Namun rumah yang mengalami rusak parah hanya 9 rumah, yakni blok B1 nomor 5, 6, 7, 8, 17, 18, 19, 20 dan 21, sedangkan penghuni lain diungsikan karena takut bencana menimpa rumah yang lainnya.

Sementara itu, Kapolresata Barelang Kombes Eka Yudha Satriawan, yang turun ke lokasi bencana kepada wartawan, mengatakan sebanyak 30 personil polisi dari Polresta Barelang dan Polsek Bengkong diterjunkan untuk membantu evakuasi warga.

"Sejak kemarin personil sudah kita terjunkan untuk ikut mengevakuasi warga bencana tanah longsor ini," kata Eka Yudha.

"Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini," jelas orang nomor satu di Kapolresta Barelang ini.

Selain itu, Kapolresta Barelang juga menghimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan bencana, diharapkan untuk selalu waspada dalam mengantisipasi hal tersebut, karena curah hujan di Batam sangat ekstrem akhir-akhir ini.

Pantauan batamtoday, penduduk setempat telah mendirikan posko pengungsian bagi warga yang rumahnya terkena bencana tanah longsor di dekat Masjid perumuhan tersebut, saat ini bantuan dari pemerintah dan swasta sudah banyak berdatangan ke lokasi kejadian.

Rombongan Muspida kota Batam yang dipimpin walikota Ahmad Dahlan baru meninjau ke lokasi kejadian tadi siang, dan nampak langsung melihat lokasi bencana dan juga berdialog dengan warga yang rumahnya terkena bencana.

"Kami berterimakasih atas perhatian dari pemerintah setempat," kata Hendri warga perumahan Pesona Mantang.

"Namun kami kecewa, karena permohonan kami sejak tadi pagi agar pemerintah mendatangkan mesin pemotong kayu untuk menebang pohon sampai saat ini belum juga ada jawaban," jelasnya.

Hal itu disesalkan warga karena takut pohon yang berada di lokasi longsor sewaktu-waktu akan tumbang dan menimpa rumah mereka.

"Kami tidak bisa tidur nyenyak kalau pohon itu belum ditebang," pungkas lelaki yang sudah 5 tahun tinggal di perumahan tersebut.