Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Bintan, Agen Diminta Diberi Sanksi Tegas
Oleh : Harjo
Rabu | 08-01-2025 | 14:04 WIB
Ahmad-Tauhid.jpg Honda-Batam
Ketua Pemuda Pancasila (PP) Bintan Utara, Ahmad Tauhid. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kelangkaan gas elpiji 3 kg di wilayah Tanjunguban dan sekitarnya selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 memicu kritik dari berbagai pihak.

PT Mitra Cipta Abadi Mulia (MCAM), sebagai agen penyalur, dinilai tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, terutama karena tidak mengambil kuota fakultatif yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di luar kuota reguler.

Ketua Pemuda Pancasila (PP) Bintan Utara, Ahmad Tauhid, menegaskan tindakan agen yang abai terhadap kebutuhan masyarakat harus mendapat sanksi. "Perusahaan MCAM sebagai agen harus diberi sanksi tegas. Libur dan hari besar sudah diprediksi akan meningkatkan kebutuhan masyarakat, tapi mereka terkesan tidak peduli," ujar Ahmad kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (8/1/2025).

Ahmad menyoroti kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi di momen penting seperti Natal dan Tahun Baru seharusnya menjadi perhatian serius instansi terkait. Menurutnya, gas elpiji merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi tanpa alasan.

"Pihak agen tidak boleh menggunakan alasan karyawan libur atau hal lainnya untuk mengabaikan distribusi. Jika diperlukan, izin operasi agen yang abai harus dicabut. Instansi terkait, seperti Dinas KUPP Bintan, harus mengambil langkah tegas untuk memastikan tidak ada kelalaian yang merugikan masyarakat," tegas Ahmad.

Ia menambahkan, momentum hari besar dan libur nasional adalah peristiwa yang sudah tercatat jelas dalam kalender. Oleh karena itu, baik agen maupun instansi terkait harus melakukan antisipasi sejak awal agar kelangkaan tidak terjadi.

"Jika agen lain di luar Tanjunguban dapat mengambil kuota fakultatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mengapa MCAM tidak bisa? Hal ini menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap kebutuhan dasar masyarakat," tambahnya.

Ahmad juga meminta pengawasan distribusi gas elpiji di lapangan diperketat, terutama pada masa-masa puncak kebutuhan seperti libur nasional dan perayaan hari besar. Langkah ini diharapkan dapat mencegah kelangkaan yang berulang dan menjaga stabilitas pasokan untuk masyarakat.

Kelangkaan gas elpiji 3 kg di Tanjunguban selama Natal dan Tahun Baru ini menjadi peringatan bagi instansi terkait dan agen penyalur. Kebutuhan dasar masyarakat harus menjadi prioritas utama, dan kelalaian dalam memenuhinya tidak bisa ditoleransi. Jika agen penyalur terus mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat berharap ada tindakan konkret berupa pencabutan izin atau sanksi tegas lainnya.

Editor: Gokli