Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT Singatac Lobam 'PHP' Calon Pekerja Lokal Bintan
Oleh : Harjo
Jum\'at | 05-04-2019 | 10:04 WIB
singatac-lobam.jpg Honda-Batam
PT Singatac di KIB Lobam, Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Keberadaan PT Singatac yang bergerak dibidang galangan kapal atau shipiyard di Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam dan dengan pengelolanya PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam, tidak seperti yang diharapkan masyarakat setempat. Bahkan, apa yang dijanjikan kepada calon pekerja lokal, hanya sekedar memberikan angin sorga belaka.

"Miris, calon pekerja lokal yang akan mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan PT Singatac yang diberi pengharapan palsu. Perusahaan itu PHP (pemberi harapan palsu). Bagaimana tidak, apa yang diminta oleh pihak manajemen sudah diikuti. Tetapi saat mulai bekerja, justru pekerja dari luar daerah yang mengisi pekerjaan yang dijanjikan," ungkap tokoh pemuda Serikuala Lobam, M Dragon kepada BATAMTODAY.COM di Serikuala Lobam, Jumat (5/4/2019).

Kata dia, pihak manajemen Singatac, kalau memang tidak memberikan kesempatan kepada pekerja lokal atau masyarakat yang ada di sekitarnya kesempatan mendapatkan pekerjaan. Setidaknya jangan sampai menjanjikan, apa lagi sampai meminta data lengkap calon pekerja.

"Kalau memang pihak kawasan dan PT Singatac khususnya, menutup diri hendaknya tidak menjanjikan kepada warga setempat. Karena warga sekitar, bisa memahami, apabila ada pekerjaan harus dengan skill khusus, tetapi kalau yang tidak perlu skill khusus juga didatangkan dari luar, jelas ini ada diskriminasi," tambahnya.

Apakah hal tersebut juga sudah sejalan dengan keputusan manajemen BIIE yang memperketat pemeriksaan di pintu masuk kawasan? Ini jadi pertanyaan. "Bisa jadi itu sengaja dilakukan agar aktivitas bisa leluasa, serta tidak bisa diketahui oleh masyarakat," curiganya.

"Mulai dari semua izin aktivitas perusahaan, termasuk para tenaga kerja yang ada di dalam kawasan, jelas perlu dikroscek ulang oleh instansi yang berwenang," tambahnya, sembari berharap Disnaker Bintan perlu turun ke perusahaan.

Editor: Gokli