Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Catatan Biro Operasi Polda Kepri Selama 2011

Penanganan Kasus Kejahatan di Kepri Hanya Terselesaikan 49 Persen
Oleh : Ali/Dodo
Sabtu | 31-12-2011 | 18:06 WIB
KABIDHUMAS.jpg Honda-Batam

AKBP Hartono, Kabid Humas Polda Kepri. 

BATAM, batamtoday - Kepolisian Daerah Polda Kepulauan Riau merilis sebanyak 3.943 kasus kejahatan terjadi di seluruh wilayah hukum Polda Kepri dan baru dapat terselesaikan sebanyak 1.928 kasus atau 49 persen selama tahun 2011.

Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono mengatakan kasus-kasus tersebut merupakan gabungan seluruh kasus yang ditangani maupun diselesaikan oleh seluruh Polres/Polresta maupun Polda Kepri sendiri yang terdiri dari berbagai kasus seperti pencurian, narkoba, kebakaran, pembunuhan, penadahan, penganiayaan maupun kasus lainnya.

"Jumlah kasus tersebut meningkat sebanyak 144 kasus atau 4 persen dibandingkan tahun 2010 lalu dan penyelesaiannya mengalami penurunan sebanyak 141 kasus atau 7 persen," kata Hartono, Sabtu (31/12/2011).

Hartono menyebutkan diantara Polres dan Polresta di Kepri, Polresta Barelang menduduki peringkat pertama institusi yang menangani sebanyak 2.506 kasus dan bisa terselesaikan sebanyak 1.456 kasus. Menyusul di peringkat kedua adalah Polresta Tanjungpinang dengan catatan penanganan kasus sebanyak 668 kasus dan terselesaikan hanya 208 kasus.

Sementara itu, Polres Karimun menempati peringkat ketiga dengan jumlah penanganan kasus sebanyak 248 kasus dan hanya terselesaikan 30 kasus. Peringkat keempat ditempati oleh Polres Natuna dengan penanganan kasus sebanyak 173 kasus dan terselesaikan hanya 4 kasus saja.

"Polda Kepri ada di peringkat kelima dengan jumlah penanganan kasus sebanyak 150 kasus dan terselesaikan sebanyak 68 kasus," tambah Hartono.

Hartono juga menyebutkan selama 2011 juga terjadi berbagai peristiwa menonjol yang menjadi perhatian penuh Polda Kepri dari berbagai aspek baik politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.

Untuk aspek politik, berbagai peristiwa yang menjadi atensi kepolisian yakni penolakan Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah Kota Batam, Pemilu Kada Kabupaten Karimun, Pemilu Kada Kabupaten Natuna, sengketa Pulau Berhala dan pelaksanaan Otonomi Daerah.

Sementara itu untuk aspek ekonomi yakni masalah pertambangan, permasalahan listrik, pengaruh gempa bumi dan tsunami Jepang terhadap industri di Kota Batam, kelangkaan BBM dan kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok.

Sedangkan dari aspek sosial budaya, hal yang menjadi atensi yakni permasalahan agama dan rumah ibadah, permasalahan tanah (lahan) dan permasalahan buruh dan Upah Minimum Kota/Kabupaten tahun 2012.

"Sedangkan dari aspek keamanan sendiri kami menjadikan atensi beberapa kejadian seperti penyerangan Kapal Patroli Bea dan Cukai, kecenderungan peningkatan angka kriminalitas, perjudian, narkoba, kejahatan terhadap kekayaan negara, penyelundupan manusia dan terorisme," pungkas Hartono.