OJK Gelar Program Literasi Pasar Modal untuk Anggota Polri
Oleh : Aldy
Rabu | 09-10-2024 | 16:04 WIB
Literasi-Pasar-Modal.jpg
OJK menggandeng seluruh pemangku kepentingan pasar modal untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang investasi yang aman dan legal kepada anggota Polri, Selasa (8/10/2024). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan di berbagai kalangan, termasuk di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Dalam program bertajuk 'Capital Market Goes to Office' (CMGTO), OJK menggandeng seluruh pemangku kepentingan pasar modal untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang investasi yang aman dan legal kepada anggota Polri. Acara ini digelar di Gedung Adi Pradana, Lemdiklat Polri, Jakarta, pada Selasa (8/10/2024).

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, menegaskan pentingnya literasi keuangan, khususnya di kalangan Polri. "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa anggota Polri memiliki pemahaman yang baik terkait perencanaan keuangan serta akses terhadap produk investasi yang aman dan legal," ujar Inarno.

Ia menambahkan, kehadiran program ini bertujuan agar anggota Polri lebih waspada terhadap tawaran investasi yang berpotensi menipu. "Penipuan berkedok investasi semakin canggih, seperti skema penggandaan uang, money games, hingga penawaran keuntungan besar dalam waktu singkat," tambahnya.

OJK memperkenalkan konsep "2L" sebagai pedoman berinvestasi: Legal dan Logis. Legal berarti memastikan perusahaan atau pihak yang menawarkan investasi memiliki izin resmi dari regulator, sementara Logis merujuk pada imbal hasil yang wajar dan realistis. "Investasi yang menawarkan keuntungan fantastis tanpa risiko biasanya merupakan penipuan," jelas Inarno.

Program ini juga mendapat sambutan baik dari Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Komisaris Jenderal Polisi Purwadi Arianto. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah strategis untuk memperkaya pengetahuan keuangan anggota Polri.

"Program ini penting dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kejahatan di sektor jasa keuangan," ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 anggota Polri secara langsung dan 225 peserta daring dari 14 Sekolah Polisi Negara (SPN). Beberapa pejabat yang hadir antara lain Wakil Kepala Lemdiklat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Eko Budi Sampurno, dan Direktur Perdagangan serta Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia, Irvan Susandy.

Melalui program ini, OJK berharap literasi keuangan yang diberikan kepada anggota Polri dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan Polri untuk memperkuat pengawasan terhadap sektor jasa keuangan di masa mendatang.

Editor: Gokli