BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berkomitmen memperkuat industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) di Indonesia melalui kerja sama internasional, khususnya dengan Amerika Serikat.

Kepala Bappebti, Kasan, menegaskan kunjungan kerja ke Washington D.C. dan New York City pada 25–29 September 2024 bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dengan otoritas PBK di AS.

"Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Bappebti untuk memajukan industri PBK di Indonesia. Kami bertemu dengan sejumlah entitas PBK di AS, termasuk Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC)," ujar Kasan, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (8/10/2024), demikian dikutip laman Kemendag.

Pertemuan Bappebti dengan CFTC AS membahas kolaborasi dalam penguatan industri PBK, termasuk terkait perdagangan aset kripto. Kasan menyatakan bahwa Bappebti belajar dari CFTC untuk mengembangkan transaksi multilateral dan kebijakan terkait aset kripto di Indonesia.

"Kebijakan aset kripto di AS sejalan dengan Indonesia, di mana aset ini dipandang sebagai komoditas," tambahnya.

Bappebti juga mengadakan pertemuan dengan Bank Dunia dan Kamar Dagang AS-Indonesia (AICC) selama kunjungan tersebut. Pembahasan dengan Bank Dunia berfokus pada pengembangan kelembagaan dan peningkatan SDM untuk industri PBK di Indonesia. Sementara itu, AICC menekankan pentingnya likuiditas transaksi dalam industri PBK dan perlunya edukasi bagi produsen komoditas agar aktif bertransaksi di Bursa Berjangka Indonesia.

Selain itu, Bappebti juga melakukan literasi bagi diaspora dan mahasiswa Indonesia di Columbia University, New York City. Literasi tersebut membahas penguatan Bursa Aset Kripto dan Bursa CPO Indonesia serta tips bertransaksi aset kripto yang aman.

"Kami berharap kerja sama ini dapat membawa pengalaman dan praktik terbaik dari bursa-bursa internasional ke Indonesia, sehingga industri PBK kita bisa semakin maju," pungkas Kasan.

Editor: Gokli