Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menperin Ajak Instansi Kawal Penggunaan Produk Dalam Negeri di Pemerintahan Baru
Oleh : Redaksi
Rabu | 09-10-2024 | 12:24 WIB
Agus-Gumiwang.jpg Honda-Batam
Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan pencapaian signifikan dalam belanja produk dalam negeri (PDN) pada pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Ia menyebutkan, realisasi belanja tersebut selama dua tahun terakhir telah melampaui target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.

"Target belanja APBN dan APBD yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo sebesar Rp400 triliun untuk produk Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri, berhasil tercapai dan bahkan meningkat signifikan," ujar Agus, dalam pembukaan Rapat Kerja Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Jakarta, Selasa (8/10/2024), demikian dikutip laman Kemenperin.

Pada tahun 2022, belanja PDN mencapai Rp 440,3 triliun, melebihi target minimal Rp 400 triliun yang diamanatkan dalam Inpres nomor 2 Tahun 2022. Angka ini terus meningkat pada 2023, di mana Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah mengeluarkan Rp 582,5 triliun untuk produk dalam negeri, naik 32,3 persen dari tahun sebelumnya.

Agus menyampaikan bahwa pemerintah akan berupaya mempertahankan tren positif ini pada 2024. Hingga 16 September 2024, belanja PDN telah mencapai Rp 483 triliun, melebihi target Perpres. Meski demikian, penggunaan produk dalam negeri baru mencakup 41,7 persen dari total rencana belanja Rp 1.159 triliun yang tercatat di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP).

"Kami optimis sisa anggaran akan lebih dioptimalkan untuk produk bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan kami yakin capaian tahun ini akan lebih baik," ujarnya.

Agus menekankan pentingnya sinergi antara instansi untuk menjaga momentum ini, terutama dalam menghadapi masa transisi ke pemerintahan baru. Ia berharap Program P3DN dapat terus berlanjut untuk mengurangi impor hingga 5 persen sesuai amanat Inpres No. 2/2022.

"Walaupun pemerintahan akan berganti, Program P3DN harus terus berjalan. Kita harus menjaga produk dalam negeri, terutama yang bersertifikat TKDN, agar ekonomi nasional semakin kuat," tegas Agus.

Selain itu, Menperin juga berharap setiap instansi berperan aktif mendorong penggunaan produk dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Menurutnya, investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan industri akan meningkat seiring dengan meningkatnya belanja produk dalam negeri.

"Perekonomian nasional ada di tangan kita. Masa depan ekonomi Indonesia akan ditentukan oleh seberapa kuat kita mendukung produk dalam negeri," pungkasnya.

Rapat Kerja Tim Nasional P3DN dihadiri oleh perwakilan 77 instansi, yang terdiri dari Pokja Pemantauan, Pokja Pengawasan dan Pengendalian TKDN, serta Pokja Sosialisasi, bersama dengan perwakilan pemerintah daerah. Mereka juga menggelar pameran produk bersertifikat TKDN yang melibatkan 20 produsen lokal.

Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian Program P3DN, serta merumuskan strategi belanja produk dalam negeri untuk tahun 2025.

Editor: Gokli