BATAM, batamtoday - Kapal Motor Berkat Saudara Jaya (KM BSJ) terdampar di atas Karang Pasu, tepatnya di depan pantai Sekilak, Batu Besar, sejak Jumat (25/11/2011) sekitar pukul 19.45 WIB.  

"Siang itu kita lihat kapal itu tidak bergerak, setelah air surut kita baru tau kalau kapal itu karam di atas Karang Pasu," ujar Ali salah seorang nelayan di Kampung Melayu kepada wartawan, Senin (28/11/11)

Berselang beberapa jam karamnya kapal motor tersebut, informasi karamnya kapal KM BSJ akhirnya menyebar ke seluruh nelayan setempat. Dan akhirnya nelayan sekitar berusaha untuk membantu kapal, namun kerana keterbatasan alat kapal itu tidak dapat dibantu secara langsung.

"Semua muatan kapal yang dapat diangkut menggunakan sampan nelayan dibawa ke darat," terangnya.

Akhirnya, karena tidak memungkinkan untuk di bawa kedarat, KM BSJ menjual semen yang sudah dibawa ke darat oleh para nelayan. Dan warga sekitar yang mengetahui kejadian itu, katanya, membeli semen itu seharga Rp25 ribu per sak.

"Hanya semennya aja dijual murah, kalau muatan lainnya tidak dijual, tetapi tetap diamankan agar kapal tidak tenggelam," ujarnya.

Sementara itu, Kasat Polair Polresta Barelang, Kompol Teguh melalui Kanit Gakkum Satpolair Polresta Barelang, Ipda Suranto membenarkan kejadian itu. Namun perwira penyidik di Satpolair Polresta Barelang ini tidak menjelaskan secara rinci mengenai penanganan kasus KM BSJ yang menabrak karang Pasu ini.

Sedangkan dari informasi yang diperoleh di lapangan, bahwa KM BSJ yang bergerak dari pelabuhan Macobar menuju ke Pekanbaru ini kandas diakibatkan cuaca buruk. Sehingga, sampai dengan saat ini kapal KM BSJ masih terdampar dengan burutan kapal menjungkir ke bawah.

KM BSJ dengan kapasitas 99 ton ini awalnya mengangkut pipa milik Telkomsel dari pelabuhan Macobar, Batu Ampar. Selain mengangkut pipa itu, anak buah kapal (ABK) KM BSJ membawa sejumlah barang rumah tangga yang pindahan.

Dari Macobar, kapal dengan enam ABK kapal bergerak ke arah Kabil. Di pabrik semen Bosowa, kapal itu berhenti dan setelah memuat ratusan sak semen. Kapal ini kemudian meninggalkan pabrik tersebut untuk menuju Pekanbaru, akhirnya kandas di atas Karang Pasu.

Pantauan terakhir, beberapa nelayan masih tampak mengangkut semen dari dalam kapal untuk dibawa ke darat.