Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rusia Ancam Sita Properti AS jika Kompleks Diplomatiknya Tak Dikembalikan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 10-06-2017 | 16:50 WIB
Putin.gif Honda-Batam
Presiden Rusia Vladimir Putin.(Yuri KADOBNOV / POOL / AFP)

BATAMTODAY.COM, Moskwa - Rusia bisa menyita properti diplomatik Amerika Serikat di Moskwa dan mempersulit kegiatan sekolah Anglo-Amerika. Kecuali, jika Washington menyerahkan kembali dua kompleks diplomatik Rusia di AS sebelum Juli, demikian dilaporkan media Rusia, The Daily Kommersant, Jumat (9/6/2017).

Pada Desember 2016, Presiden AS Barrack Obama ketika itu memerintahkan pengusiran terhadap 35 orang Rusia karena keterlibatannya meretas Pemilu AS tahun lalu, namun dengan tegas Moskwa menyangkal tuduhan tersebut.

Pihak berwenang AS kemudian menyita dua kompleks diplomatik Rusia, satu di Maryland dan lainnya di Long Island pada waktu yang bersamaan, seperti dilaporkan Reuters.

Moskwa tidak melakukan perlawanan, hanya mengatakan akan menunggu untuk melihat jika hubungan diplomatik akan membaik di bawah Presiden AS yang baru, Donald Trump.

Media Rusia itu mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya mewartakan, pada Jumat (9/7/2017) Moskwa menginginkan kompleks tersebut kembali sebelum pertemuan di G-20 di Jerman pada Juli 2017 antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump.

Jika hal tersebut tidak terjadi, surat kabar tersebut menyebutkan dalam kutipan sumbernya, Rusia bisa membalas dengan merebut dacha atau pondok liburan diplomatik AS di Serebryany Bor di barat laut Moskwa, dan gudang diplomatik AS di Moskwa.

Juga dikatakan bahwa pihak berwenang Rusia juga bisa mempersulit kegiatan belajar di sekolah Anglo-Amerika Moskwa dengan mengubah status legalnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan pada Kamis (8/6/2017) bahwa Moskwa masih menunggu kembalinya kompleks mereka di AS dan dapat membalas tindakan AS jika hal tersebut tidak terjadi.

Sumber: Reuters
Editor: Udin