Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lapor Pak Polisi.. Ada Dugaan Pungli di PDAM Tirta Kepri Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 09-06-2017 | 14:02 WIB
pungli-ilustrasi1.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Praktek dugaan pungutan liar (pungli) hingga saat ini ternyata masih berlangsung dan dilakukan oknum pegawai PDAM Tirta Kepri Tanjungpinang.

Kendati biaya perbaikan meteran setiap bulanya Rp 10 ribu telah dibayar pelanggan ke PDAM, tetapi dengan modus ongkos dan biaya operasional petugas dan pembeliaan alat, oknum teknisi dan pegawai pengaduaan gangguan PDAM Tirta Kepri masih memungut dana Rp 266 ribu - Rp 300 ribu dari pelanggan yang mengalami kerusakan pipa dan meteran di Tanjungpinang.

Hal itu dialami Leni, warga Jalan Wiratno Tanjungpinang. Kepada BATAMTODAY.COM ia mengisahkan, awalnya instalasi ipa primer dari pipa sekunder milik PDAM di meteran air rumahnya rusak, sehingga selama dua bulan lebih dia tak bisa menggunakan air dari PDAM.

"Atas kerusakan ini, kami melapor ke bagian gangguan PDAM dua minggu lalu. Namun oleh pegawai yang menerima laporan, mengatakan akan dikenakan biaya perbaikan," ujar Leni, Jumat (9/6/2017).

Mengenai pembayaran, kata Leni, petugas penerima laporan mengatakan, harus dibayarkan pelanggan setelah tim survei teknisi PDAM melakukan survei kerusakan. "Karena dikatakan ada pembayaran, kami menurut saja," ujar ibu rumah tangga ini.

Setelah melapor Leni diminta untuk menunggu di rumah, dan petugas survei gangguan dan kerusakan PDAM, dikatakan akan datang melihat kondisi dan situasi kerusakanya. "Kami lapor pada hari Senin minggu lalu, baru pada hari Jumat datang," ujarnya.

Saat dilakukan survei, tambahnya, petugas PDAM saat itu juga mengatakan ada biaya perbaikan yang nantinya diperhitungkan di kantor. Setelah dibayar baru dikerjakan.

Tiga hari kemudian, petugas penerima laporan gangguan PDAM kembali menghubungi Leni dan mengatakan rencana anggaran biaya perbaikan pipa PDAM pelanggan sudah siap. Saat itu, petugas PDAM juga memintanya untuk datang ke antor PDAM untuk membayarkan biaya perbaikan yang diajukan dan sudah dirinci.

"Pada Jumat kemarin saya ke PDAM lagi untuk membayar biaya perbaikan sebagaimana yang dikatakan petugas itu," jelasnya.

Anehnya, ketika satu berkas disposisi Kepala Bagian Tehnik dan Staf Perencanaan, lengkap dengan rencana anggaran biaya disodorkan ia sempat membaca dan ternyata biaya perbaikan tersebut sepenuhnya ditanggung PDAM.

"Kami sempat menanyakan, dengan tulisan disposisi yang menyatakan biaya ditanggung PDAM dan seketika staf pegawai PDAM saat itu mengaku lupa dan ternyata tidak dikenakan biaya," ujarnya.

Atas Kejadian itu, staf pegawai PDAM Tirta Kepri langsung minta maaf, terlihat groki serta ketakutan.

Hingga dua minggu pelaporan dan permohonan pelaksanaan perbaikan yang diajukan, hingga saat ini PDAM Tirta Kepri tak kunjung melakukan perbaikan.

"Atau mungkin akibat ?saya tidak berhasil di pungli petugas PDAM ini yah hingga pelaksanaan perbaikan tak kunjung dilakukan," keluhnya.

Sementara, Direktur PDAM Tirta Kepri, Abdul Kholik dan ?Kepala Bagian Tehnik yang dikonfirmasi terkait hal ini belum dapat memberikan jawaban. Upaya konfirmasi melalui telepon dan mendatangi kantor PDAM juga belum membuahkan hasil.

Editor: Yudha