Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Bantah Pegawainya Diperiksa Polisi Terkait Penyelewengan BBM
Oleh : Harjo
Rabu | 07-06-2017 | 15:14 WIB
mafia-BBM-011.gif Honda-Batam
Beberapa pelaku penyelundupan BBM di terminal Pertamina Tanjunguban saat menjalani pemeriksaan di Polsek Bintan Utara. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Manajemen Pertamina Wilayah Sumbagut mengatakan, tidak ada satupun pegawainya diperiksa polisi atas dugaan penyelewengan minyak di Terminal BBM Tanjunguban, yang sedang ditangani kepolisian.

"Sejumlah pekerja yang diperiksa oleh penyidik Polres Bintan, tidak ada yang statusnya sebagai pegawai Pertamina," kata Fitri Erika, Area Manager Communication and Relations Sumbagut, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (7/6/2017).

Ia menjelaskan, salah satu terperiksa yang disebut pegawai Pertamina Tanjunguban, merupakan pegawai kotrak (outsourcing). "Terkait penyelidikan yang dilakukan Kepolisian, kita sangat mendukung dan siap bekerjasama," ujarnya.

Fitri menambahkan, apabila ada pegawai Pertamina yang berani melakukan tindakan melawan hukum, maka akan diberikan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.

"Aturan Pertamina sangat jelas mengatur sanksi bagi pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran hukum," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi bersama Pertamina berhasil membongkar mafia minyak di Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina Tanjunguban. Lima pekerja outrsourcing dan seorang pegawai Pertamina berhasil diciduk Polisi, Selasa (6/6/2017) dini hari.

Keenam orang yang diduga sebagai pelaku, masih diperiksa penyidik Satrekrim Polres Bintan dan Polsek Bintan Utara. Informasi dari sumber kepolisian, kasus mafia BBM terbongkar setelah aksi para pelaku terekam CCTv.

"Pagi itu, laporan penyelundupan sekitar 159 ton solar dipindahkan menggunakan selang dari kapal tangker ke kapal berukuran lebih kecil, diterima Operation Head (OH) Terminal BBM Tanjunguban, Yardinal. Kemuadian Yardinal langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kerugian ditaksir sekitar Rp700 juta," kata sumber itu.

Namun, menurut sumber lainnya, kegiatan penyelundupan BBM di Pertamina diduga telah berlangsung sejak lama. Karena diduga telah melibatkan oknum pegawai Pertamina.

Editor: Yudha