Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gorong-gorong Ditutup Pemilik Lahan, Rumah Warga Tergenang Air
Oleh : Charles
Kamis | 03-11-2011 | 19:16 WIB
Terlihat_Besi_Gorong-goron_gyang_ditutup_oleh_Pemilik_Lahan_Heri_hingga_menyebabkan_Rumah_Warga_Jl.Kuanatan_Banjir_saat_hujan.JPG Honda-Batam

Terlihat Besi Gorong-gorong yang ditutup oleh Pemilik Lahan Heri Samin hingga menyebabkan Rumah Warga di Jl.Kuanatan banjir saat datang hujan

TANJUNGPINANG,batamtoday-Akibat pasilitas umum, berupa gorong-gorong tempat saluran pembuangan air,ditutup melalui pembangunan pagar tembok setinggi 5 meter yang dilakuan pemilik lahaan Heri Samin,rumah warga di gang Putri Ayu jalan Kuanatan banjir dan tergenang air hingga mencapai 1 meter, sekitar pukul 18,00 WIB, Rabu,(2/11/2011) kemarin.

Selain merusak sejumlah perabotan warga akses jalan umum di depan hotel Rainbow-Tanjungpinang itu juga terganggu, dan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor warga.

Salah seroang warga yang rumahnya tergenang air hingga mencapai 1 meter, Sari (35) mengatakan, sebelumnya pihaknya tidak pernah mengalami banjir saat hujan turun di lokasi tersebut, Namun akibat pemilik lahan Heri Samin menutup gorong-gorong saluran air di lahaan perbatasanya dengan hotel Rainbow, hingga berimbas pada pekarangan dan rumah warga.

"Kami sudah 20 tahun tuinggal disini tidak pernah banjir, tetapi semenjak ada perselisihan antara pemilik hotel Rainbow dengan Heri samin sebagai pemilik lahaan di belakang hotel, hingga membuat rumah warga menjadi kebanjiran,"ujuarnya.

Pemilik lahaan mengkalim, akses air berupa gorong-gorong besar yang dibangun pemerintah sebelumnya tertanam membentang hotel Rainbow, dituding pemilik lahaan, sebagai akses pembungan limbah hotel,hingga akhirnya keduanya saling melaporkan ke Polisi.

Warga lain,Andre dan bambang juga mengatakan, akibat penutupan parit dan pembangunan pagar di sempadan lahaan Samin dan Hotel Tainbow, sangat berdampak dan dirasakan warga setiap hujan turun.

"Sebentar saja hujan turun, kami sudah was-was, karena air yang mengalir dari hulu akan menggenangi halaman hingga rumah kami,"ujarnya.

Tragisnya, kendati permasalahan warga ini, telah laporkan ke keluarahaan,camat bahakan wali kota, serta dinas PU dan BLH kota Tanjungpinang, hingga saat ini, warga menyatakan belum ada tanggapan yang konkrit dari pemerintah.

Sementara itu, salah seorang pekerja pengelola di lokas lahaan milik Heri Samin, membantah kalau pihaknya melakukan penutupan gorong-gorong dan akses parit pembungan air dari parit warga dilahaan milik-tuanya.

Pekerja yang enggan menyebutkan namanya ini, mengatakan kalau tuanya (pemilik lahan-red) keberatan terhadap pengelola hotel, atas pembuangan limbah yang dilakukan pihak hotel yang langsung ke gorong-gorong.

"Kami tidak pernah melakukan penutupan parit, kami hanya membuat pagar disini, dan bos kai membuat pagar ini, karena pihak Hotel yang sering buang limbah ke sini melalui Pipa dari atas,"sebutnya.

Namun saat diyanya, siapa nama Bos-nya sebagai pengelola dan Pemilik Lahaan, pekerja yang terlihat sedang melakukan pemeleteran semen pda tembok ini, enggan mengungkapakan, dengan alasan pihaknya tidak mengetahui.