Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gelombang Capai 1,5 Meter, BMKG Himbau Waspada
Oleh : Ali/Dodo
Kamis | 03-11-2011 | 16:21 WIB
agus-lacuda.gif Honda-Batam

Agus Lacuda, Kasi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam.

BATAM, batamtoday - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMG) Hang Nadim Batam menghimbau kepada pengguna transportasi laut tujuan Batam, Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun mewaspadai perubahan cuaca ekstrim di saat berlayar. Pasalnya pada jam-jam tertentu gelombang laut bisa mencapai 1 hingga 1,5 meter.

"Perputaran angin dari bergabai wilayah di Indonesia seperti angin barat dan utara mengumpul di wilayah Batam, sehinga angin keluar dari awan hitan yang harus di waspadai yang dapat membuat perubahan perputaran arus dan gelombang yang sangat menghawatirkan," ujar Agus Lacuda, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam kepada batamtoday, Kamis (3/11/11). 

Agus menjelaskan meskipun hembusan angin ini tidak terlalu kencang dari angin utara dan selatan, namun angin berasal dari awan ini harus diwaspadai karena langsung menuju ke laut. Sehingga nelayan atau penguna jalur laut yang menggunakan kapal jenis speed boat jangan lupa menggunakan alat pelampung untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Pengguna kapal kecil harus waspada dengan gelombang setinggai 1,5 meter tersebut, begitu juga dengan pengguna kapal yang berukuran lebih besar," terangnya kenbali.

Agus menyebutkan gelombang laut dan cuaca ekstrim di perairan Kepri sangat susah diprediksi. Berbeda dengan di beberapa dearah lain di Indonesia, seperti daerah Jawa dan Sumatra yang mempunyai musim. Pasalnya Kepri tepat di jalur ekuator tempat perputaran angin yang tidak memiliki musim.

"Perputaran angin di daerah Kepri ini cepat sekali, akibatnya pergantian suhu dari panas ke dingin yang cepat menimbulkan awan CB (awan konsetif). Namun karena awan itu tidak terlalu tinggi dan cepat mencair, sehingga sangat berpengaruh terhadap gelombang di laut dan angin puting beliung yang datangnya secara tiba-tiba," jelas Agus.  

Prediksi BMKG, penumpukan awan tersebut akan berakhir pada akhir Oktober lalu, namun hingga saat ini angin awan masih terus berlangsung sehingga perlu diwaspadai. 

Sedangkan untuk cuaca yang tidak menentu hingga saat ini belum mengganggu penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam, mengingat jarak pandang penerbangan masih standar yang ini berkisar 6 hingga 8 kilometer.  Namun bila telah mencapai 2 kilometer jarak pandang penerbangan, maka pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak penerbangan agar curah hujan yang deras dapat diinfokan sesegera mungkin ke pesawat yang akan landing dan take off.