Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringatan Sumpah Pemuda di Batam

ATB Jadi Sasaran Demo Sumpah Pemuda
Oleh : Ali/Ocep
Jum'at | 28-10-2011 | 15:24 WIB
demo_mhsw1.jpg Honda-Batam

Demo Sumpah Pemuda oleh elemen mahasiswa di Batam hari ini, Jumat (28/10/2011). Photo: Ali 

BATAM, batamtoday - Puluhan mahasiswa yang tergabung dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dan Persatuan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) Kota Batam ikut menjadikan Kantor PT Adhya Tirta Batam (ATB) sebagai sasaran unjuk rasa dalam memeringati Hari Sumpah Pemuda yang ke-83 tahun.

 

Dalam aksinya di Kantor ATB hari ini, Jumat (28/10/2011), para mahasiswa menyorot kenaikan tarif air bersih yang dilakukan oleh perusahaan tersebut belum lama ini.

"Kami datang ke sini karena ATB sudah menaikkan tarif air tanpa persetujuan masyarakat Batam," ujar Bosar Hasibuan, Ketua PMII Batam saat berorasi.

Sebelum mendatangi ATB, mereka berunjuk rasa di Kantor Wali Kota Batam dan di sana mereka antara lain menuntut agar Wali Kota Batam Ahmad Dahlan berani membatalkan kenaikan tarif air bersih.

Selain itu mereka juga menuding Dahlan telah bersekongkol dengan PT ATB dalam kenaikan tarif air bersih pada unjuk rasa memeringati Hari Sumpah Pemuda ke-83 tahun ini.

Saat berunjuk rasa di ATB, para mahasiswa berdiri membelakangi Kantor ATB sebagai bentuk sindiran kepada perusahaan air bersih swasta itu yang dinilai tidak memedulikan masyarakat Batam.

"Maaf kami membelakangi bukan karena tidak menghargai tetapi karena selama ini ATB ternyata bermain di belakang karena menaikkan tarif air senaknya tanpa meminta persetujuan warga Batam," kata Bosar.

Bahkan, lanjutnya, pelayanan ATB semakin buruk, khususnya dalam peningkatan kualitas pasokan air bersih, pelayanan pembayaran yang sering tidak sesuai antara jumlah rekening yang harus dibayar dengan pemakaian air oleh masyarakat dan aliran air bersih yang masih sering terhenti.

Menanggapi tuntutan pendemo, Corporate Communication Manager PT ATB Enriqo Morino Ginting mengatakan kenaikan tarif air bersih dilakukan untuk meningkatkan pelayanann ATB kepada para pelanggannya.

Kerusakan pipa air yang sempat terjadi beberapa hari lalu menurutnya menjadi penyebab gangguan pasokan air bersih, namun masalah itu sudah diselesaikan dan itu merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan pihaknya selaku pengelola air bersih di kota ini.

Namun para mahasiswa merasa belum puas dengan penjelasan Enriqo karena dinilai tidak mengena ke substansi masalah yang dituntut mereka terkait kenaikan tarif air bersih.

Unjuk rasa selanjutnya diarahkan ke Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam dimana mereka di sana menyatakan meminta meminta pertanggungjawaban institusi tersebut karena telah memberikan persetujuan atas kenaikan tarif air bersih.

Padahal, menurut pendemo, sebelumnya BP Batam tidak bersedia terjadinya kenaikan tarif air bersih sebesar lima persen yang diajukan oleh ATB.

"Sebelumnya BP Batam belum memberikan putusan kenaikan tarif, namun tiba-tiba tarif air naik dengan kesepatakan BP kawasann," kata salah seorang pendemo.