Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dampak Kebijakan Wamenpan&RB

Sebanyak 205 Dari 1000 PTT Kepri Batal Jadi CPNS
Oleh : Charles
Jum'at | 28-10-2011 | 14:28 WIB
Acara_Silatruahmi_PNS_Pemprov.Kepri_dengan_Guberur,_wakil_Gubernr_dan_Sejumlah_Kepala_SKPD_di_Kantor_gubernur_Kepri.JPG Honda-Batam

Acara Silatruahmi PNS Pemprov.Kepri dengan Guberur,wakil Gubernr dan Sejumlah Kepala SKPD di Kantor gubernur Kepri

TANJUNGPINANG, batamtoday- Kebijakan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB)-RI, yang membatalkan pengangkatan 67 ribu honorer menjadi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) juga berdampak pada honorer dan PTT di Pemerintah Provinsi Kepri.

Sekretaris BKD Kepri Riono mengatakan, kendati hingga saat ini dirinya belum mengetahui secara pasti, pembatalan pengangkatan Honorer dan PTT itu, Namun dirinya tidak memungkiri, 205 orang dari 1,000 honorer dan PTT Provinsi Kepri yang diajukan untuk diangkat menjadi CPNS ke pusat melalui BKN regional Riau, dipastikan, juga akan dibatalkan.

"Secara pasti saya belum mengetahui berita kebijakan pemerintah Pusat tersebut, tetapi memang honorer dan PTT yang kita ajukan ke pusat untuk diangakat menjadi CPNS berdasarkan krateria yang ditetapkan sebelumnya, ada sebanyak 205 orang,"ujarnya pada wartawan usai menghadiri Upacara Hari Sumpah Pemuda di kantor Gubernur Provini Kepri, Jumat,(28/10/2011).

Anehnya, Disinggung berapa Jumlah Honorer PTT berdasarakan data base BKD Kepri saat ini, Riono mengaku tidak mengetahuianya.

Ditempat terpisah, sekretaris daerah Provinsi Kepri Suhajar Diantoro mengakui, kalau sampai saat ini, jumlah PTT yang direkrut dan digaji Pemerintah provinsi kepri melalui dana dari APBD, berdasarkan data base sekretaris daerah kurang lebih berjumlah 1.000 orang.

Dari total jumlah PTT tersebut tambah Suhajar, setiap tahunya dilakukan evaluasi, bagi yang tisak memenhui krateria dan bandel akan diberhentikan, dan bagi yang masih dibutuhkan kontrak kerjanya akan diperpanjang, dan dalam setiap tahunya tidak menutup kemungkinan, akan dilakukan pengurangan dan efisiensi, untuk mengevaluasi penggunaan PTT sesuai dengan kwalifikasi dan teknis yang dibutuhkan.

"Untuk PTT saat ini, akan kita lihat, kalau masih dibutuhakan akan kita tambah, dan rekrut-nya kita lakukan sesuai dengan kwalifikasi yang kita butuhkan,"ujar Suhajar.

Peruntukan penggunaan PTT sendiri, tambah Suhajar, dilakukan untuk mengisi lowongan tenagga pada pembukaan Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri yang dalam tahun ini, Soft Opening pembukanya, dibatalkan akibat kurangan tenaga kerja, dan baru akan dilaksanakan pada Januari-Februari 2012.

"Untuk tenaga Honorer, yang akan dipekerjakan di RSUD Provinsi, masih mencoba menggunakan PTT yang ada untuk diperbantukan di Kesehatan untuk mengisi kekurangan tenaga di RSUD Provinsi Kepri, yang  akan diresmikan pada Januari dan Februari 2012 mendatang,"ujarnya.