Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Berhala Milik Jambi

Selama Ismeth Gubernur, Mendagri Tak Berani Utak-atik
Oleh : Surya
Jum'at | 21-10-2011 | 16:23 WIB

JAKARTA, batamtoday - Mantan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ismeth Abdullah mengatakan selama dirinya menjadi gubernur, Kemendagri tidak berani mengutak-atik Pulau Berhala. Karena Ismeth mengaku memiliki data yang kuat mengenai kepemilikan Pulau Berhala, termasuk secara intensif melobi Mendagri agar Pulau Berhala tetap bagian dari wilayah Kabupaten Lingga, Kepri.

"Ketika saya jadi gubernur, Mendagri tidak berani mengutak-atik Pulau Berhala. Berhala tetap wilayah Kepri, tidak berani diotak-atik. Kita berjuangnya kuat, dan secara historis kuat milik Kepri sehingga tidak ada yang berani mengambil Pulau Berhala," kata Ismeth kepada batamtoday saat dihubungi melalui ponselnya, di Jakarta, Jumat (21/10/2011).

Menurut Ismeth, dia tidak mengetahui kenapa Berhala bisa lepas dari Kepri, dan diberikan ke Jambi oleh Mendagri saat ini. Ismeth menyatakan, tidak mau mencampuri kebijakan Pemprov Kepri pimpinan Gubernur Muhammad Sani dan Wakil Gubernurnya-nya Soerjo Respationo terkait lepasnya Pulau Berhala.

"Saya nggak tahu, apa yang dilakukan Pemprov Kepri sekarang. Saya nggak ingin ikut campur, saya sudah pensiun. Pemprov Kepri juga sudah mengambil sikap, kita serahkan saja penyelesaianya. Saya jangan dibawa-bawa, biarkan yang masih aktif seperti Pak Hardi Hood bicara karena dia Anggota DPD," katanya.

Ismeth berpendapat, penyelesaian kepemilikan Pulau Berhala saat ini sebaiknya diselesaikan melalui jalur hukum untuk membatalkan Permendagri 44 Tahu 2011. "Selesaikan saja secara hukum, karena kita yakin betul Pulau Berhala milik Kepri karena ada di dalam UU Kabupaten Lingga. Pulau Berhala sampai kapanpun milik Kepri," katanya.