Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Resmi Larang Impor Beras, Garam, Gula dan Jagung
Oleh : Redaksi
Minggu | 19-01-2025 | 16:32 WIB
beras_impor1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk melarang impor empat komoditas pangan, yakni beras konsumsi, garam konsumsi, gula konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak.

Keputusan ini didasarkan pada proyeksi peningkatan produksi pangan tahun depan. Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Indra Wijayanto menjelaskan, kebijakan ini diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang dipimpin Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan.

Keputusan ini didasari pada perkiraan produksi pangan 2025 akan meningkat, sementara stok pangan akhir tahun 2024 sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga musim panen.

"Stok beras akhir 2024 diproyeksikan mencapai 8,1 juta ton, termasuk Cadangan Beras Pemerintah yang ada di gudang Bulog sekitar 2 juta ton," jelas Indra.

Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi, produksi gabah setara beras pada kuartal pertama 2025 akan mencapai sekitar 9 juta ton.

Puncak panen raya diperkirakan terjadi pada Maret 2025, bertepatan dengan bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.

Indra menambahkan, untuk jagung, stok akhir tahun 2024 diperkirakan mencapai 4,1 juta ton, sedangkan stok gula di gudang pabrik gula sebanyak 1,4 juta ton.

Sementara itu, data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan, stok garam rakyat di akhir tahun lalu mencapai 836.000 ton, dengan proyeksi produksi garam dalam negeri pada 2025 sebanyak 2,25 juta ton. Ini mencakup 63 persen dari kebutuhan garam dalam negeri.

Sebelumnya, Menko Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, kebijakan larangan impor ini diharapkan dapat mendukung swasembada pangan di Indonesia. Ia optimistis Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapainya.

Pemerintah juga berkomitmen memperkuat kapasitas petani melalui penyuluhan, dukungan finansial, revisi regulasi, pemberian bibit unggul, dan penguatan rantai pasok.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi tahun 2024 diperkirakan mencapai 10,05 juta hektare, dengan produksi beras untuk konsumsi pangan diperkirakan 30,34 juta ton.

Sedangkan luas panen jagung diperkirakan mencapai 2,58 juta hektar, naik 4,34 persen dibandingkan 2023, dengan produksi jagung diperkirakan mencapai 15,21 juta ton.

Editor: Surya