Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BBM Langka, Pertamina Salahkan Masyarakat
Oleh : Ali/Dodo
Senin | 10-10-2011 | 20:33 WIB
ketut.gif Honda-Batam

I Ketut Permadi A, Sales Area Manajer Pertamina Kepulauan Riau. (Foto: Ali)

BATAM, batamtoday - Pertamina mengklaim kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium akhir-akhir ini terjadi di Batam diakibatkan adanya penyelewengan yang dilakukan masyarakat yang melakukan pembelian BBM di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) dengan melebihi kapasitas.

"Melihat perkembangan di lapangan beberapa hari ini sering kosong, ada masyarakat yang membeli BBM dalam jumlah tidak normal," ujar I Ketut Permadi A, Sales Area Manajer Pertamina Kepulauan Riau (Kepri) kepada wartawan, Senin (10/10/11). 

Sehingga BBM khususnya jenis solar terjadi kelangkaan berturut-turut di wilayah Kepri khususnya Batam. Mantan Sales Representatif Regional Pertamina Pemasaran Sumbar ini juga menuturkan kelangkaan BBM jenis premium yang terjadi di Batam di akibatkan dampak dari penyelewengan BBM jenis solar di lapangan.

Menurutnya, selama ini dari sisi distribusi yang disuplai Pertamina ke SPBU di Batam tidak ada hambatan. Pertamina melakukan pengisian telah sesuai dengan kuota yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan ekonomi di Kepri.

"Kalau terjadi kekosongan BBM di tiap-tiap SPBU, ada apa ini? Kami telah menyuplai sesuai dengan kouta yang dibutuhkan," terangnya mengindikasikan adanya mafia BBM di Batam yang masih berkeliaran bebas.

Dikatakan Ketut bahwa untuk BBM jenis Solar kebutuhan Kuota Kepri per 31 Agustus 2011 telah disuplai mencapai 204.267 Kilo Liter (KL). Premium 281,617 KL.  Dari Fuel Retail MKTG (FRM) solar mencapai 144.992 KL dan Premium sebanyak 276.216 KL.

Dengan rincian Batam memperoleh pasokan premium dari Pertamina sebanyak 186.571 KL dan solar 85.954 KL.  Sementara untuk premium bagi Tanjungpinang dipasok 37.296 KL dan solar sebanyak 32.581 KL serta kerosena (minyak tanah) sebanyak 1.920 Kl. Untuk Bintan pasokan premium dari Pertamina sebanyak 19.060 KL, solar sebanyak 46.244 KL dan kerosena sebanyak 1.216 KL. Sedangkan wilayah Lingga dipasok sebanyak 6.120 KL premium, solar sebanyak 8.622 KL dan kerosena sebanyak 6.336. Sementara Karimun mendapatkan pasokan premium 23.560 KL, solar sebanyak 18.652 KL dan kerosena 15.4456 KL.

Terjadinya kelangkaan BBM ini, besok (11/10/11) tambahnya, Pertamina akan melakukan koordinasi dengan stakeholder yang bersangkutan agar permasalahan ini dapat tersolusikan sehingga kondisi kelangkaan BBM jenis solar dan premium dapat diatasi.

"Sesuai dengan hasil rapat kita, kedepan kita (Pertamina) akan melakukan kerjasama dengan pemerintah kota dalam hal ini Disperindag dan ESDM Kota Batam serta pihak kepolisian. Karena kelangkaan BBM yang terjadi akhir-akhir ini bukannya kekurangan pasokan dari Pertamina namun ada indikasi penyelewengan yang dimainkan oleh oknum mana saat ini kami tidak bisa mengutarakan karena bukan wewenang kami," terang Ketut.

Tidak hanya peran daeri Pemerintah Kota Batam dan pihak kepolisian, Ketut juga berharap peran media untuk melakukan publikasi kelangkaan BBM sesuai dengan kondisi yang tidak dapat meresahkan warga Kepri khususnya Batam.

"Peran dari media juga sangat penting untuk mengkondusifkan keadaan ini," tambahnya.

Atas terjadinya kelangkaan solar dan premium, Ketut tidak mengutarakan adanya oknum Pertamina yang ikut andil dalam penyelewengan BBM bersubsidi yang telah merugikan negara hingga miliaran rupiah per bulan.

"Yang pasti oknum Pertamina tidak kebal dengan hukum," pungkasnya.