Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha SPBU Sebut Tak Ada Masalah Distribusi

Alasan Pertamina Mengada-ada
Oleh : Dodo
Kamis | 06-10-2011 | 12:39 WIB
Antrian-lorry-di-SPBU-genta.gif Honda-Batam

Antrian truk dan kendaraan lain yang mengisi BBM di salah satu SPBU di Batam. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Alasan Pertamina Kepulauan Riau yang menyebutkan adanya kendala pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke sejumlah SPBU di Batam akibat adanya kecelakaan truk trailer yang terbalik di Simpang Nexus Kabil dinilai mengada-ada.

Budi, salah seorang pengusaha SPBU di Batam yang namanya disamarkan mengatakan selama ini pasokan BBM tidak pernah ada masalah. Dia menilai ada hal lain yang disembunyikan oleh Pertamina terkait distribusi ini sehingga berimbas pada munculnya antrian panjang konsumen.

"Selama ini tidak masalah distribusi, kalau alasannya ada kecelakaan, saya pikir terlalu mengada-ada," kata Budi kepada batamtoday, Kamis (6/10/2011).

Budi mengatakan selama ini pengusaha mendapatkan pasokan BBM dari Pertamina hanya butuh waktu paling lama satu hari usai permintaan delivery order (DO) dan uang pembelian dikirimkan berikut dengan laporan stok.

Dia menyebutkan proses pengiriman dari Pertamina Depot ke setiap SPBU hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam saja per titik. Namun ironisnya, untuk memenuhi permintaan distribusi bagi 29 titik SPBU di Batam, Pertamina hanya mengerahkan 10 unit truk tangki yang dikelola oleh PT Patra Niaga, transporter BBM.

"Dari 10 unit itu, empat unit tangki untuk distribusi solar dan enam unit sisanya digunakan untuk distribusi premium," tukas dia.

Meski jumlah armada distribusi terbatas, lanjut Budi, pihak pengusaha pernah meminta adanya penambahan armada namun hal ini tak pernah direalisasikan oleh Pertamina.

Budi kembali menegaskan dijadikannya kejadian kecelakaan di Kabil sebagai alasan Pertamina untuk mengklaim adanya persoalan distribusi BBM merupakan hal yang tak masuk akal.

"Padahal dari berita yang saya baca di media, kecelakaan itu dapat diatasi sekitar tiga jam dan sesudahnya lalu lintas di ruas jalan menuju Telaga Punggur itu kembali normal," kata dia.

Adanya kondisi carut marut pendistribusian BBM oleh Pertamina ini, pihak pengusaha hanya bisa pasrah dan berdo'a semoga distribusi kembali lancar.

"Kami dalam posisi terjepit dan tidak bisa berkomentar banyak," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ahmad Hijazi, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam mengatakan sebelum mulai terjadinya kelangkaan solar pada Minggu (2/10/2011) malam, dia diberitahukan oleh pihak Pertamina Kepri melalui pesan singkat akan adanya ancaman terganggunya proses distribusi solar dari depot ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Dimana pesan singkat itu antara lain berbunyi ada sebuah truk gandeng (traler) terbalik di jalan dekat depot Pertamina sehingga truk tangki yang mengangkut stok solar ke SPBU tidak bisa lewat.

"Dari sembilan SPBU yang akan dipasok pada malam itu, tujuh diantaranya tidak mendapat pasokan akibat adanya kecelakaan tersebut," kata Hijazi menambahkan penjelasan isi pesan singkat.

Saat dia mempertanyakan soal kelancaran pasokan ke SPBU, lanjutnya, pihak Pertamina memastikan pasokan hanya terganggu pada saat itu saja dan akan kembali berjalan normal setelah kejadian itu.

Namun hingga kini antrian truk, bis dan kendaraan berbahan bakar solar masih saja terjadi di berbagai SPBU, khususnya di wilayah Batu Aji.