Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tim WFQR 4 Gagalkan Penyeludupan BBM Ilegal di Batam
Oleh : Harjo
Kamis | 03-11-2016 | 10:02 WIB
kapal-kayu-bbm2.jpg Honda-Batam

Kapal kayu tanpa nama dengan panggilan TB 30, yang dinahkodai Jumadi dengan ABK 3 orang yang diketahui milik "S" berdomisili di Batam memuat 13,5 ton solar.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tim WFQR 4 (Western Fleet Quick Response) Kal Anakonda berhasil menangkap target operasi (TO) kapal kayu (TB 30) yang mengangkut BBM solar illegal di perairan Teluk Jodoh, Batuampar, Batam, Kamis (3/11/2016).

Danlantamal IV Laksma TNI S Irawan, menjelaskan, kapal kayu tanpa nama dengan panggilan TB 30 tersebut dinahkodai Jumadi dengan ABK 3 orang. Kapal berwarna lambung biru, dinding putih, yang diketahui milik "S" berdomisili di Batam memuat 13,5 ton solar.

"Penangkapan berawal pada pukul 21.00 WIB, saat Tim WFQR 4/Kal Anakonda mendapat perintah untuk memeriksa kapal TB Kayu yang merupakan target operasi karena diindikasikan memuat BBM illegal jenis solar di Teluk Jodoh, Batuampar, Batam," ujar Irawan, Kamis (3/11/2016) pagi tadi.

Selanjutnya pada pukul 23.49 WIB, kapal target operasi ditemukan sedang menambatkan tali di bouy kepil (IRIL) dan dengan pergerakan sigap Tim WFQR 4 Kal Anakonda melaksanakan pemeriksaan menyeluruh isi kapal dan muatan.

Danlantamal IV S. Irawan menjelaskan, dari hasil interogasi dan pemeriksaan kapal, dokumen tidak ada, surat-surat ABK tidak ada. Sedangkan dari keterangan ABK atas nama berinisial “A”, pada tanggal 2 November 2016 kapal tersebut melakukan kegiatan transfer BBM illegal jenis solar dengan TB lain (tidak diketahui namanya alasanya lupa), sebanyak 10 ton jenis solar di perairan Teluk Jodoh Batam.

"Diduga kapal akan menuju ke OPL untuk melaksanakan transfer BBM illegal dengan kapal tanker lainya, sedangkan kegiatan tersebut dikoordinir oleh broker atas nama “F” dan identitas yang bersangkutan sudah dikantongi oleh Tim WFQR 4," ungkap Irawan.

Sementara dari modus operandi para pelaku, bahwa alasan mereka tidak mengenal kapal yang akan ditransfer BBM illegal tersebut hanya untuk menghindari dan memutus jaringan mereka yang lebih besar apabila tertangkap aparat dengan modus saling melindungi. Kapal sudah dievakuasi menuju Lanal Batam, guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Modus seperti ini telah tercium oleh Tim WFQR 4 terhadap aksi-aksi mafia BBM di Kepri," jelas Danlantamal IV.

Untuk itu Irawan menjelaskan, bahwa penyeludupan BBM illegal di wilayah Kepri ini terus kita berantas. Walau setiap saat pihaknya menangkap, namun ada saja pelaku memanfaatkan kelengahan petugas, dengan berbagai modus.

"Kita pun tidak kehilangan akal, terus kita tindak karena hal ini sangat merugikan perekonomian bangsa Indonesia. Kita komitmen mengamankan regulasi pemerintah seperti apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu," tegasnya.

Danlantamal IV memperingatkan dan tidak ada kompromi kepada para mafia BBM ilegal. Bagi yang masih melakukan kegiatanya di wilayah perairan Kepri agar menghentikan semua kegiatanya. "Kita komitmen akan terus mengamankan serta menjaga perairan Kepri dan akan melakukan tindakan paling keras "tembak di tempat” kepada para pelaku kejahatan jika melawan dan membahayakan petugas," ujarnya. (*)

Editor: Yudha