Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolres Puncak Jaya Ungkap Mantan Kapolsek Mulia Gugur Ditembak KKB
Oleh : Redaksi
Selasa | 08-04-2025 | 09:04 WIB
08-04_kapolres-puncak-jaya_093418348.jpg Honda-Batam
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara. (Foto: Net)

BATAMTODAY.COM, Puncak Jaya - Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembak mantan Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Djamal Renhoat (62 th) di kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Insiden penembakan terjadi Senin (7/4/2025) malam yang terjadi di rumah merangkap kios.

"Memang benar KKB melakukan penembakan hingga menewaskan Iptu (Purn) Iptu Djamal Renhoat, kata Kuswara.

Menurut Kuswara, hingga saat ini anggota masih menyelidiki anggota KKB dari kelompok mana yang melakukan penembakan hingga menewaskan korban. Saat ini jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Mulia dan korban dilaporkan terkena tembakan di bagian pipi kanan tembus leher.

"Belum diketahui apakah jenazah korban dimakamkan di Mulia atau dikirim ke kampung halamannya," kata Kuswara.

Kuswara ketika ditanya tentang situasi keamanan di wilayahnya mengatakan, saat ini relatif aman namun anggota tetap bersiaga mengingat pertikaian antar dua kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati. Memang hingga saat ini anggota masih bersiaga guna mengantisipasi aksi saling serang antarkedua pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati terkait sengketa pilkada, kata AKBP Kuswara.

Kelompok separatis bersenjata Papua Merdeka mengeklaim bertanggung jawab atas penembakan mantan Kapolsek Mulia, Iptu Djamal Renhoat di Puncak Jaya, Papua Tengah. Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom mengatakan penembakan yang dilakukan pada Senin (7/4/2025) tersebut, bagian dari penyerangan yang dilakukan kelompok sayap bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah komando Tengamati Enumby di Distrik Yambi.

"Kami bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang mantan anggota Polsek Mulia di Kabupaten Puncak Jaya," kata Sebby melalui pesan singkat yang diterima Republika di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Sebby mengatakan dari laporan yang diterima olehnya, penembakan tersebut memang sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu. Dikatakan dia, Tengamati Enumby bersama kelompoknya selama ini memang sudah mengawasi aktivitas Djamal Renhoat.

Menurut Sebby, Djamal Renhoat menjadi target bukan karena latar belakangnya yang merupakan mantan anggota kepolisian. Namun juga menjadi target lantaran korban adalah bukan warga asli di Mulia.

"Dan penembakan tersebut kami lakukan, karena kami telah mengikuti korban selama beraktivitas di wilayah konflik bersenjata. Sehingga kami mengimbau kepada seluruh orang imigran Indonesia untuk segera keluar dari wilayah-wilayah konflik bersenjata di tanah Papua agar tidak menjadi korban selanjutnya," ujar Sebby.

Karena itu, TPNPB-OPM, kata Sebby mengingatkan agar warga non-Papua yang masih memilih menetap di Bumi Cenderawasih untuk angkat kaki. Sebab kata Sebby, seluruh wilayah Papua adalah zona konflik bersenjata kelompoknya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), maupun Polri.

"Peringatan penting terhadap warga sipil orang imigran Indonesia jika terus berkeliaran di wilayah konflik bersenjata kami akan cap sebagai agen intelejen militer pemerintah Indonesia," ujar Sebby.

Sumber: Republika
Editor: Dardani