Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Di Kampung Halamannya, Samsung Digugat
Oleh : Redaksi
Kamis | 27-10-2016 | 13:50 WIB
samsung-galaxy.gif Honda-Batam

Samsung Galaxy Note 7 (Dok. Samsung Mobile)

BATAMTODAY.COM, Korea Selatan - Lebih dari 500 warga Korea Selatan berencana menggugat Samsung ke meja hijau setelah insiden terbakarnya Galaxy Note 7. Jumlah penggugat itu adalah gelombang pertama sebelum 300 orang lainnya berencana membuat gugatan serupa terhadap Samsung.

Menurut firma hukum Harvest yang mewakili penggugat, cara itu ditempuh lantaran penggugat merasa rugi dalam bentuk uang, waktu, dan psikologis baik dari proses penukaran maupun potensi ledakan yang dapat terjadi kapan saja.

Ko Young-yeel, salah satu pengacara di firma Harvest kepada CNN Money mengatakan semua penggugat akan menagih 500 ribu won atau setara Rp5,7 juta untuk tiap orang. Hal serupa juga akan dilakukan oleh penggugat gelombang kedua.

"Mereka adalah gelombang pertama penggugat dan lebih banyak lagi yang tak senang (atas kompensasi Note 7)," ujar Ko.

Sejak tuntutan itu dibuat, terdapat 300 klien tambahan yang akan membuat tuntutan yang sama yang menurut Ko sebagai gugatan gelombang kedua.

Sebelumnya pada Senin (24/10) lalu, Samsung menawarkan kompensasi tambahan bagi konsumen yang bersedia menukarkan Note 7 dengan Galaxy S7 yakni diskon setengah harga untuk Galaxy S8 atau Note 8 saat dirilis tahun depan.

"Diskon parsial tak bisa diangap sebagai kompensasi di situasi di mana para konsumen perlu menukarkan ponsel mereka dengan yang baru," ucap Ko.

Jumlah konsumen yang melayangkan gugatan di Korea Selatan jauh lebih sedikit dibanding di Amerika Serikat. Salah satu sebabnya adalah pengadilan di Korsel hanya mewajibkan komnpensasi, tanpa hukuman ke produsen seperti yang diterapkan di AS.

Keputusan Samsung mengakhiri Note 7 bermula dari munculnya sejumlah laporan di berbagai negara mengenai ledakan yang terjadi pada thablet itu. Meski telah ditarik sekali dari pasar dan menggantinya dengan baterai baru, ledakan yang sama masih terjadi pada beberapa kasus.

Akibat rentetan peristiwa yang berujung penghentian produksi dan penjualan Note 7, Samsung diperkirakan akan menanggung kerugian hingga 41,6 triliun sampai Maret 2017 nanti.

Merespon gugatan di negara asalnya, Samsung masih memerlukan waktu untuk meninjau tuntutan yang mereka terima.

Di negara asalnya, Samsung tak hanya sekadar perusahaan teknologi. Hampir segala lini kehidupan warga Korsel terdapat campur tangan Samsung. Rumah sakit, taman hiburan, kompleks apartemen, hingga pusat adopsi anjing adalah contoh fasilitas yang dibangun oleh Samsung.

Namun setelah krisis Galaxy Note 7 terjadi, banyak warga Korsel tadinya begitu bangga dengan Samsung perlahan berbalik menjadi frustasi.

Sumber: CNN
Editor: Udin